Tetapi Pemkot Kendari tidak tinggal diam. Sejak 2019, Pemkot Kendari sudah mencari cara agar PDAM optimal melayani kebutuhan masyarakat. "Alhamdulillah, kita sudah menemukan pola agar PDAM bisa lebih baik. Salah satu BUMN, PT. Adi Karya berkenan membantu.Proposal sudah tuntas dan anggarannya telah siap dengan jumlah Rp380 miliar," jelas Wali Kota Sulkarnain.
Kemudian sumber dari baku semula di Pohara, Kabupaten Konawe akan dipindahkan ke Tabanggele, masih di Kabupaten Konawe. Karena jika di Pohara, selain tidak masuk kawasan Pemkot Kendari, juga jaraknya yang jauh yakni 18 kilometer. Sementara di Tabanggele hanya sekira 8 kilometer. Jalurnya pun tidak melalui jalan raya.
"Mudah-mudahan Pemkab Konawe menyetujui pembangunan sumber air baku di Tabanggele. Jika Bupati Konawe sudah menyetujui, maka PT. Adi Karya siap membangun dengan durasi satu tahun tiga bulan. Mohon doanya agar bisa terealisasi," tutur Wali Kota Sulkarnain.
Alasan memilih di Tabanggele karena sungai Konaweha sangat bagus dan memiliki debit air yang melimpah. Karena di Kendari belum ada. Sungai Wanggu hanya empat bulan tersedia airnya. Sisanya kering. Bahkan tidak cukup.
"Hanya saja yang menjadi kendala adalah izin. Sampai saat ini kami terus berusaha agar Pemkab Konawe bisa mengeluarkan izin untuk rencana tersebut," ungkap Wali Kota Sulkarnain.
Soal lampu jalan, Wali Kota Sulkarnain berjanji akan segera dilakukan pemasangan lampu oleh Dinas Perhubungan. Wali Kota Sulkarnain menegaskan progres penataan dan pembangunan Kota Kendari terus meningkat. Dengan segala ciri khas keberagaman masyarakat merupakan kekayaan yang mesti dikelola dengan baik. Tinggal menyatukan semua potensi untuk bersinergi.
Dengan kekuatan harmonisasi kebersamaan semua masalah dapat teratasi optimal. Cita-cita sejak awal dalam mewujudkan kota Kendari sebagai kota layak huni berbasis teknologi, informasi, yakni menyerap seluruh aspirasi atau masalah yang bersifat vital lalu pemerintah menjawab dengan kerja nyata.
"Salah satu yang menjadi titik fokus perhatian yakni perbaikan sarana kesehatan. Puskesmas direhabilitasi, bahkan ada bberapa yang telah meraih akreditasi paripurna. Ini merupakan hasil pencapaian dan kerja bersama. Mengenai RSUD Kota Kendari, kini sedang dalam proses menaikan ke type B. Tujuan dari semua ini agar pelayanan kesehatan semakin merata. Tubuh sehat, jiwa kuat," kata Wali Kota Sulkarnain.
Dari sektor pendidikan, kata dia, meski dalam dua tahun terakhir dalam kondisi pandemik covid-19, namun banyak peluang menstimulasi generasi muda agar tetap nyaman dan optimal dalam belajar. Termasuk merehabilitasi sekolah-sekolah yang membutuhkan sentuhan perbaikan. Tahun ini, tidak kurang ratusan sekolah yang tuntas direhab. "Anak-anak kembali beraktivitas normal bersekolah, menambah kenyamanan mereka dalam bersemangat belajar," ujarnya.
Dari segi infrastrukur, berkaca dari tahun-tahun sebelumnya kota Kendari tak henti dihantui musibah banjir. Secara bertahap sudah ditanggulangi dengan pembangunan infrastruktur kolam retensi. Kolam itu bukan saja berfungsi mereduksi luapan sungai, juga menjadi destinasi rekreasi baru bagi masyarakat.
Penataan sektor wisata juga dapat sentuhan. Pantai Nambo dan Bungkutoko misalnya. Pembangunan ini butuh perawatan semua stakeholder. Agar bisa lestari dan terjaga. Termasuk pembangunan infrastruktur jalan lorong menggunakan beton. Kualitas pemakaian sangat baik hingga 20 sampai 30 tahun. Contohnya seperti pembangunan di jalan Malik Raya.
"Sebenarnya pembangunan jalan beton tersebut akan menjadi model pembangunan jalan tahun 2021-2022. Namun karena pandemik, kita mesti bersabar dan menunggu tahun berikutnya. Jika situasi membaik, percontohan tadi akan menjadi duplikasi atau konsep pembangunan jalan di lorong-lorong," jelas Wali Kota Sulkarnain.