Satukan Persepsi, Mengokohkan Sinergisitas Lintas OPD
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) salah satu kabupaten di Indonesia yang bergerak menuju daerah Smart City (Kota Cerdas). Bupati Konsel Surunuddin Dangga sudah memulai langkah menuju Smart City dengan yang memanfaatkan teknologi informasi untuk mengintegrasikan seluruh infrastruktur dan pelayanan pemerintah untuk kesejahteraan masyarakat.
Bupati Surunuddin menegaskan Smart City bukan hanya gawean Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian (Kominfo) Konsel. Berbicara kota pintar maka seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan perangkat pemerintahan di Konsel mengambil peran. Bagi Bupati Surunuddin, mewujudkan Smart City butuh penyatuan persepsi dan mengokohkan sinergisitas lintas sektoral. Untuk itu perlu dibangun kesepahaman pola pikir yang sama.
Bupati Surunuddin mengatakan program Smart City dimulai dari Ibu Kota Kabupaten, Andoolo. Kota kecil namun penataannya sudah sangat baik dan jelas. Baik dari aspek sumber daya manusia (SDM) maupun wilayah.
"Saya melihat Konsel punya potensi dan mampu mewujudkan Smart City, dengan syarat semua OPD ambil peran. Smart City bukan hanya masalah jaringan, tetapi juga melingkupi tata ruang wilayah dan tata kelola pelayanan," ujar Bupati Surunuddin saat evaluasi Smart City Kabupaten Konsel terkait Gerakan Smart City Nasional Kemenkominfo 2022, baru-baru ini.
Bupati Konsel dua periode itu menginstruksikan seluruh OPD Pemkab Konsel mesti memberikan kontribusi pemikiran untuk mewujudkan Smart City. Ketika sebuah langkah telah diambil, maka wajib dituntaskan bersama. "Mari berbagi peran, dengan satu pemikiran yang sama. Menyamakan persepsi seluruh OPD. Kita semua ambil peran. Masing-masing OPD mengerjakan sesuai tupoksinya, dengan menciptakan kebersamaan. Kita inginkan program-program pemerintah mengarah ke sana (Smart City, red)," tegasnya kepada pimpinan OPD Pemkab Konsel.
Oleh karena mewujudkan Smart City ini adalah tanggung jawab bersama, Bupati Surunuddin meminta semua OPD harus kompak. "Apapun yang kita programkan diharapkan ada keterpaduan. Kita tak bisa berjalan sendiri sendiri. Sangat penting dan lebih baik jika dikerjakan secara terpadu," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Diskominfo Konsel Hidayatullah menjelaskan evaluasi Smart City merupakan tindak lanjut dari apa yang telah disepakati diawal prosesnya. Diskominfo mengambil peran sebagai leading sector mewujudkan Smart City.
"Program ini berpedoman pada Peraturan Bupati (Perbup) tentang Smart City yang baru-baru ditandatangani Bupati Konsel. Perbub inilah yang jadi acuan semua OPD mengimplementasikan program tersebut," ujarnya.
Perbup itu mengatur keterpaduan seluruh OPD guna meningkatkan kualitas hidup masyarakat Konselmelalui penerapan teknologi informasi. Penerapan konsep Smart City dalam sebuah perencanaan kota ialah untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan.
"Meningkatkan layanan masyarakat dengan mengintegrasikan beberapa elemen seperti pemerintahan, ekonomi, kualitas hidup, lingkungan, sumber daya manusia, dan transportasi," jelas Hidayatullah.
Sementara itu, Kepala Bidang Bidang TIK Diskominfo Konsel Kiken S.Batara menambahkan dalam evaluasi Smart City, unsur Pemkab Konsel diminta mengisi kuesioner yang berasal dari buku induk. Ada tiga unsur utama dalam penerapan Smart City. Yakni, teknologi (infrastruktur hardware dan software), sumber daya manusia (kreatifitas, diversity), dan institusi (tata kelola dan kebijakan).
"Sebelum kita mengisi kuesioner ini, kita harus menyamakan persepsi tentang tugas dan fungsi di dalam dimensi-dimensi yang tersusun dalam buku induk Smart City. Di Konsel terdapat enam dimensi Smart City, yakni smart governace, smart branding, smart economy, smart living, smart society, dan smart environment," rinci Kiken S.Batara.
Ia menjelaskan, pengisian kuesioner itu bertujuan untuk menentukan tupoksi masing-masing OPD. Disesuaikan dalam dimensi yang ada. "Persepsi ini yang harus kita samakan, sehingga setiap OPD memahami di ranah mana akan masuk dalam dimensi-dimensi tersebut," jelas Kiken S.Batara. (ndi/b)