KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Dinas Kesehatan Buton Tengah (Buteng) mengandeng Kader Pembangunan Manusia (KPM) tingkat desa dan Kader Pelaku Kelurahan (KPK) untuk mencegah stunting. Mereka diedukasi cara memantau pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balita agar tidak stunting.
Kepala Dineks Buteng, Kasman mengatakan, pembinaan KPM dan KPK merupakan aksi yang kelima dari delapan aksi yang akan dilakukan untuk mempercepat penanganan stunting. Delapan aksi tersebut yakni, analisis situasi, penyusunan rencana kegiatan, rembuk stuntin peraturan Bupati peran desa/kelurahan, pembinaan KPM dan KPK, manajemen data, pengukuran dan publikasi, serta review kinerja.
“Ini akan dilakukan di semua kecamatan. Saat ini, sebagian kecamatan sudah dilaksanakan," ujar Kasman, kemarin. Katanya, KPM dan KPK yang telah dibekali akan bekerja dan berkolaborasi dengan tenaga medis, petugas BKKBN, dan PKK di desa atau kelurahan tersebut dalam mengedukasi dan mengintervensi masyarakat akan pentingnya menjaga pola makan dan kesehatan agar terhindar dari stunting.
Menurutnya, jika kegiatan tersebut berjalan dengan baik, angka stunting bisa menurun. Karena akan memengaruhi pola konsumsi masyarakat yang sehat dan bergizi.
Ia menyebut penanganan stunting merupakan rutinitas setiap puskesmas. Mulai dari pemberian tablet tambah darah kepada remaja putri jika ditemukan pertumbuhan usia, lingkar perut, lingkar lengan atas dan berat badannya tidak sesuai.
Selain itu, pemberian tablet tambah darah kepada ibu hamil dan menyusui 90 tablet, ditambah kue ibu hamil. Penimbangan bayi dari umur 0-11 bulan dan dipastikan bayinya mendapat imunisasi dasar lengkap. Setelah itu, di usia 6–12 tahun dilakukan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) setiap tahun. (uli/b)