Sektor Retribusi Potensial, Dishub Wakatobi Dinilai Belum Maksimal

  • Bagikan
Suasana di Dermaga Patinggu yang ramai disinggahi sejumlah speed boad dan kapal kayu. Kawasan tersebut dinilai paling potensial untuk penarikan retribusi bagi pendapatan daerah

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Dermaga Patinggu yang terletak di Kecamatan Wangi-Wangi Selatan dinilai potensial dalam penarikan retribusi. Salah satu pelabuhan rakyat antarpulau tersebut disinggahi beberapa armada, mulai dari kapal kayu, speed boat hingga lainnya.

Tak heran jika kapal dari Kaledupa, Tomia dan Binongko tersebut dinilai dapat mendongkrak retribusi sebagai salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD). Dalam sehari jadwal kapal tiba berangkat juga bervariasi. Ada yang tiba pagi, siang dan sore, ada pula yang berangkat pagi dan siang.

Kurang lebih empat kapal beroperasi di dermaga itu setiap hari. Sayangnya penarikan retribusi belum dilakukan secara maksimal.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Wakatobi, Hariadin, menjelaskan, kendati saat ini sudah ada petugas yang bertugas memungut retribusi pada pintu masuk dermaga, namun hal itu diakui belum maksimal. Itu dikarenakan kondisi dermaga baik sarana maupun fasilitasnya belum memadai. "Kita belum maksimalkan. Kalau bicara soal prospek, di Patinggu yang paling potensial. Karena banyak kapal beroperasi. Tapi karena kita menyadari sarana dan fasilitasnya belum memadai makanya kita belum maksimalkan," ujarnya, Kamis (15/9).

Jika dibandingkan dengan dermaga dan pelabuhan lainnya di Pulau Wangi-Wangi, Patinggu memang lebih ramai setiap harinya. Hampir dipastikan setiap saat ada kapal ataupun speed boad yang sandar pada dermaga yang terletak di Desa Liya Mawi ini.

Sekedar diketahui, di dermaga ini ada dua hingga tiga kapal dari Kaledupa, lalu Tomia ada tiga hingga empat speed boad dan kapal kayu yang beroperasi. Serta dari Pulau Binongko ada dua hingga tiga kapal. Semuanya telah memiliki jadwalnya masing-masing. (c/thy)

  • Bagikan