-Kontraktor Ajukan Adendum Hingga Desember
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Sejatinya, pengerjaan RS Jantung berakhir Oktober mendatang. Namun karena adanya kendala pengiriman Alat Kesehatan (Alkes), pengerjaan mega proyek ini dipastikan molor. Atas dasar itulah, kontraktor bakal mengajukan adendum hingga Desember.
Kepala Dinas Cipta Karya Bina Konstruksi dan Tata Ruang Sulawesi Tenggara (Sultra) Pahri Yamsul mengatakan volume pengerjaan kontruksi bangunan sudah 90 persen. Hanya saja, pengerjaannya melenceng dari target semula lantaran terlambatan pengirim alkes.
"Sepertinya, sulit dituntaskan Oktober ini. Sebab alkesnya belum datang. Makanya, penyelesaian gedungnya belum bisa kita rampungkan. Sebab alkesnya belum masuk. Makanya, kontraknya akan diadendum hingga Desember," jelas Pahri Yamsul kemarin.
Tidak hanya terlambatan alkes kata dia, adanya beberapa perubahan desain ruangan yang diajukan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Perubahan ini wajib dipenuhi. Pasalnya, rekomendasi Kemenkes ini merupakan salat satu persyaratan. Meski demikian, dirinya yakin pengerjaan bisa berjalan lancar dan lebih optimal.
"Kita tidak mungkin menyelesaikan kontruksinya sebelum alkesnya tiba. Sebab jika tetap dikerja, ujung-ujungnya akan dibongkar lagi. Namun dari segi kontruksi bangunan, sebenarnya progresnya telah surplus dari target," jelas alumnus Universitas Brawijaya ini.
Kontraktor Pelaksana RS Jantung, Sofian Tibo menambahkan keterlambatan Alkes masuk itu disebabkan kondisi cuaca yang kurang baik. Pasalnya sejumlah bahan itu di datangkan dari Surabaya menggunakan kapal pengangkut barang. "Cuaca mempengaruhi proses pengiriman bahan. Apalagi kondisi perairan kurang bersahabat," katanya. (b/kam)
Pembangunan RS Jantung
Tahap I (Tuntas)
-Bangun Lantai 1-4
-Anggaran Rp Rp 96 Miliar
Tahap II
-Pembangunan Lantai 5-17 dan Penuntasan
-Anggaran Rp 316 Miliar
-Multi Years (2021-2022)
-Ajukan Adendum Hingga Desember
-Progres 90 Persen
-Keterlambatan Pengiriman Alkes