Desa dan Kecamatan Ujung Tombak Penanganan Stunting

  • Bagikan
Pj Bupati Buteng, Muhammad Yusup didampingi Kepala Dinas Kesehatan Buteng, Kasman berdialog dengan dua pelajar SMA tentang pentingnya pencegahan stunting sejak dini, Senin (12/9).

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Penjabat (Pj) Bupati Buton Tengah (Buteng), Muhammad Yusup mengaku sangat khawatir akan tingginya angka stunting di Buteng yang menempati urutan kedua di Sulawesi Tenggara. Jika tak ditangani dengan serius, kondisi tersebut akan menjadi ancaman bagi masa depan Buteng. Ia meminta organisasi perangkat daerah (OPD) terkait agar menjadikan penanganan stunting sebagai program prioritas. Terutama untuk pemerintah kecamatan dan pemerintah desa/kelurahan.

“Penanganannya harus bersatu padu. Saya tekankan ujung tombaknya harus di kecamatan sampai tingkat desa,” ujar Muhammad Yusup saat memberikan pengarahan dalam pendampingan pelaksanaan edukasi penyiapan Perencanaan Kehidupan Berkeluarga Bagi Remaja (PKBR) di PIK Remaja dan BKR tingkat Kabupaten Buteng, Senin (12/9).

Muhammad Yusup mengancam bakal mencopot camat dan maupun kepala desa dan lurah apabila tidak ada penurunan angka stunting dalam beberapa waktu kedepan. Ia meminta dana desa untuk dialokasikan sesuai porsinya pada pencegahan stunting. Sebagai pihak yang paling dekat dengan masyarakat, pemerintah desa harus bisa memperhatikan asupan gizi mereka.

“Pemerintah desa mesti memberikan asupan gizi yang cukup untuk masyarakatnya. Edukasi dan sosialisasi serta pemberian bantuan juga harus dimasifkan,” imbuhnya.

Kepala BPBD Sulawesi Tenggara itu menyebut stunting merupakan masalah multidimensi. Penanganannya membutuhkan kerja sama lintas sektor. Memberantas stunting menuntut kolaborasi dan strategi yang komprehensif. Sinergisitas program antarOPD harus ditingkatkan. Ancaman stunting ada di depan mata. Tak boleh lagi ada instansi yang menanggapi stunting dengan santai. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) diharapkan bisa mengoptimalkan fungsi asistensi terkait pengendalian stunting terhadap OPD-OPD teknis seperti Dinas Kesehatan, Dinas Pangan, Dinas Pertanian, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga, Dinas Pengendalian Penduduk, Dinas Pendidikan, serta instansi terkait lainnya.

“Ada banyak faktor penyebab stunting. Maka dari itu kita dorong agar dilakukan program yang sifatnya kolaboratif,” terangnya.

Menurut Yusup, menyebut sumber daya kelautan Buteng sangat besar. Masyarakatnya tergolong sejahtera, ditunjukkan dengan gini ratio yang sebesar 0,3. Menjadikannya sebagai kabupaten dengan gini ratio terendah se-Sultra.

“Tapi kok stuntingnya tinggi? Apa yang salah? Makanya kita perlu lakukan sosialisasi dan edukasi. Mungkin pemahaman masyarakat masih kurang. Kita juga akan berikan stimulant berupa bantuan dan kita benahi sanitasinya,” pungkasnya. (uli/b)

  • Bagikan