Wali Kota Sulkarnain Menekan Angka Kemiskinan dan Pengangguran
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Strategi Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir menekan angka kemiskinan membuahkan hasil. Buktinya, angka penduduk miskin di Kota Lulo pada tahun 2021 tercatat hanya 4,87 persen. Angkanya menurun sekira 0,14 persen dari sebelumnya 5,01 persen.
Wali Kota Sulkarnain Kadir mengungkapkan, suksesnya mengendalikan angka penduduk miskin tak lepas dari dibukanya lapangan pekerjaan diberbagai sektor. Misalnya, pada sektor konstruksi, Pemkot Kendari membuka sekira 400 lapangan kerja.
"Di masa pandemi Covid-19 kita justru mempekerjakan 400 orang dalam pembangunan Gedung Balai Kota Kendari. 70 persen diantaranya adalah pekerja lokal. Itu belum termasuk terbukanya lapangan pekerjaan di sektor lainnya. Inilah yang membuat angka kemiskinan kita menurun. Angka pengangguran terbuka juga turun dari 6 persen (2020) menjadi 5,19 persen pada tahun 2021," ujar Wali Kota Sulkarnain kepada Kendari Pos, Minggu (11/9), kemarin.
Selain membuka ratusan lapangan pekerjaan diberbagai sektor, dan menekan angka kemiskinan tak lepas dari kerja keras Pemkot Kendari mendata dan mengusulkan masyarakat kurang mampu untuk mendapatkan bantuan sosial (Bansos). Total sebanyak 50 ribu Keluarga Penerima Manfaat (KPM) terakomodir dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) untuk diusulkan sebagai penerima bansos.
"Kami sadar betul jika APBD Kota Kendari yang sekira Rp1,7 triliun tidak sepenuhnya mengakomodir seluruh warga Kota Kendari, sehingga kami memanfaatkan kebijakan pemerintah pusat melalui bansos. Inilah salah satu yang menyebabkan masyarakat rentan terselamatkan dari kondisi kemiskinan selama masa pandemi. Kami berusaha membenahi data (usulan) dengan sangat progresif," kata Wali Kota Sulkarnain.
Menurut Wali Kota Sulkarnain, warga Metro Kendari diusulkan sebagai penerima manfaat dari bantuan BLT (Bantuan Langsung Tunai), PKH (Program Keluarga Harapan), KIS (Kartu Indonesia Sehat), KIP (Kartu Indonesia Pintar) dan bantuan sosial lainnya.
Wali Kota Sulkarnain mencontohkan, saat ini cakupan kepesertaannya (coverage) untuk bansos KIS mencapai 87 persen untuk penduduk miskin di Kendari. Pada tahun 2021 itu meningkat sekitar 12 ribu data. Tidak hanya mengandalkan APBN, upaya pengendalian angka kemiskinan juga melalui sentuhan APBD.
Wali Kota Sulkarnain menyebut pada tahun 2021, pihaknya menggelontorkan anggaran sekira Rp500 juta beasiswa untuk pelajar kurang mampu. "Ini salah satu program unggulan kami dalam rangka mengentaskan kemiskinan dan memajukan pendidikan di Kota Kendari. Sehingga nantinya angka partisipasi pendidikan kita bisa semakin tinggi. Tentu program ini akan kita lanjutkan, bahkan penerimanya akan ditambah," pungkasnya. (ags/b)