KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Dalam rangka mempercepat penurunan angka stunting di seluruh Indonesia, Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 akan melakukan sensus pada 530 balita di Kabupaten Buton Tengah (Buteng) mulai 7 September. Tujuannya, mengetahui status gizi balita dan determinasinya.
Kepala Dinas Kesehatan Buteng, Kasman, melalui Pengelola Gizi Dinas Kesehatan, Akhir Purwati mengatakan, pemerintah telah menyiapkan enam petugas untuk melaksanakan kegiatan SSGI. Mereka telah menjalani pelatihan selama dua pekan.
"Jadi, petugasnya dibekali memang sebelum turun lapangan agar kegiatan dapat berjalan baik dan sesuai harapan," tutur Akhir. Dinkes melalui petugas kesehatan yang ada di setiap kecamatan melakukan pembaruan data yang dikirim ke kementerian. Oleh pihak kementerian selanjutnya diambil sampel untuk dilakukan sensus.
Terhitung, 8.051 rumah tangga dan 1.925 kepala keluarga di Buteng yang memiliki balita. Dari angka tersebut diambil 530 sampel balita sebagai sasaran sensus.
"Mudah-mudahan kedepan angka stunting di Buteng dapat berkurang. Dari 24 persen menjadi 14 persen atau di bawahnya lagi," pungkasnya.
Sementara itu, Pendamping Teknis SSGI Buteng Rita Irma menyebutkan 530 balita yang menjadi sasaran terbagi atas 53 blok sensus. Setiap blok akan diambil sampel 10 rumah tangga yang memiliki balita. Kegiatan sensus rencananya akan dilaksanakan kurang lebih satu bulan sejak 7 September 2022.
"Sampel yang diambil setiap blok tersebut, nama-namanya sudah ditentukan oleh pusat. Tim daerah tinggal mengunjungi sampel yang telah ditentukan," ujar Irma.
Lanjut Irma, selain balita, wanita usia subur yang ada di rumah tangga sampel juga turut diperiksa. Hal itu dilakukan untuk mengetahui secara keseluruhan penyebab stunting sehingga penanganan yang akan dilakukan pemerintah kedepannya bisa tepat sasaran. (uli/b)