UMW Hadirkan Deteksi Dini Gagal Ginjal Kronis

  • Bagikan
Dosen Prodi Magister Kesehatan, Universitas Mandala Waluya (UMW) Dr.PH. Tasnim, SKM.,MPH., dan Dr. Sunarsih, SKM., M.Kes., saat melakukan promosi kesehatan melalui deteksi dini tentang Patofisiologi penyakit gagal ginjal kronis, pencegahan dan tata laksana penderita gagal ginjal kronis di Desa Tanggobu Kecamatan Morosi Kabupaten Konawe.

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Universitas Mandala Waluya (UMW) kini telah melakukan langkah cepat memastikan kesehatan masyarakat di Sulawesi Tenggara (Sultra) melalui deteksi dini. Kali ini, UMW melalui program studi Magister Kesehatan Masyarakat,melakukan promosi kesehatan melalui deteksi dini tentang Patofisiologi penyakit gagal ginjal kronis, pencegahan dan tata laksana penderita gagal ginjal kronis.

Pelaksanaanya dilakukan oleh Dosen Prodi Magister Kesehatan, Dr.PH. Tasnim, SKM.,MPH, dan Dr. Sunarsih, SKM, M.Kes., di daerah yang banyak industri pertambangan, tepatnya di Desa Tanggobu Kecamatan Morosi Kabupaten Konawe. Salah satu dosen yang melakukan deteksi dini gagal ginjal, Dr.PH. Tasnim, SKM.,MPH., mengatakan, saat ini pihaknya telah melakukan deteksi dini penyakit gagal ginjal di Kecamatan Morosi.

Daerah ini dipilih karena merupakan salah satu kecamatan di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) yang banyak berdiri industry pertambangan, yaitu industri pertambangan nikel. Dijelaskan, Industri pertambangan nikel tersebut telah memberikan dampak negatif, disamping dampak positif di desa sekitar yaitu penurunan kualitas air, tanah dan udara. Dimana kondisi tersebut tentunya mempengaruhi kesehatan masyarakat sekitarnya, termasuk di Desa Tanggobu.

Namun sampai saat ini, tidak banyak yang bisa deteksi adanya penyakit yang diderita oleh masyarakat di wilayah tersebut, seperti penyakit kronis termasuk Penyakit gagal ginjal kronis. "Hal ini terjadi karena beberapa factor termasuk kurangnya pemahaman masyarakat tentang manfaat dari pemeriksaan dini penyakit kronis dan ketidak tahuan masyarakat tentang gejala-gejala awal dari penyakit gagal ginjal kronis tersebut, " kata Dr. Tasnim

Olehnya itu, kata dia untuk menyelesaikan permasalahan masyarakat di Desa Tanggobu, ia bersama Dr. Sunarsnih, SKM, M.Kes., melakukan promosi kesehatan melalui penyuluhan kepada 25 orang tentang Patofisiologi penyakit gagal ginjal kronis, pencegahan dan tata laksana penderita gagal ginjal kroni. "Serta melakukan pemeriksaan dini tentang gejala dari penyakit gagal ginjal kronis. Melalui pemeriksaan kadar kreatinin pada 25 sample urin masyarakat di desa Tenggobu yang berusia diatas 45 tahun, " jelasnya. (rah/b).

  • Bagikan

Exit mobile version