KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Tim dosen dan mahasiswa yang terlibat dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Halu Oleo (UHO) memberikan fasilitas sarana air bersih layak konsumsi bagi masyarakat di Desa Mekar Kabupaten Konawe. Program KKN ini berupa saluran perpipaan dari Bole Bolo Keperkampungan warga di Dusun 3 Desa Mekar.
Program ini juga menyediakan dua unit tandon air yang diletakan di dua lokasi strategis sehingga dapat memudahkan akses warga desa untuk memanfaatkanya. Salah satu program pengabdian dosen terintegrasi KKN Tematik UHO 2022 ini merupakan bentuk pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Pengabdian masyarakat dalam bentuk penyediaan air bersih ini merupakan bentuk dukungan tridharma untuk membantu pemerintah memenuhi target Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) rumah tangga. Sekaligus meningkatkan persentase rumah tangga yang memiliki akses terhadap layanan sumber air minum sesuai target SDGs.
Ketua tim Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Prof. Dr. Muhammad Zamrun F., S.Si., M.Si., M.Sc., mengatakan kegiatan ini merupakan salah satu bentuk pengambdian dosen dan mahasiswa UHO. Melalui program pemenuhan sarana air bersih bagi masyarakat pada wilayah pedesaan yang belum bisa memenuhi kebutuhan air bersih secara memadai. "Pemenuhan akses dan air bersih bagi rumah tangga adalah tanggung jawab kita bersama dan ini sudah tertuang pada tujuan pembangunan global SDGs. Kita harapkan, program ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi warga Desa Mekar," kata Prof Zamrun yang juga dosen di Fakultas MIPA UHO, kemarin (6/9).
Ketua KAGAMA Sultra ini, menambahkan, saat ini sarana air bersih masyarakat Desa Mekar mengandalkan sumur bor, namun masih minim sarana perpipaan yang dapat menjangkau semua warga. "Sebagian warga lainnya mengandalkan sumber mata air secara swadaya namun kualitas airnya hanya dapat digunakan untuk kebutuhan MCK dan tidak dapat digunakan untuk kebutuhan air minum sehat," tambahnya. Rektor UHO dua periode itu, juga menjelaskan bahwa kebutuhan air bersih masih perlu mendapat perhatian dan penanganan yang serius. "Secara nasional, penyediaan air bersih ini belum sepenuhnya dapat dipenuhi secara merata karena akses air bersih skala besar saat ini masih terpusat di daerah perkotaan. Di wilayah pedesan khususnya diwilayah pesisir akses air bersih masih terus menjadi masalah bagi sebagian masyarakat," jelasnya.
Salah satu tim DPL, Amadhan Takwir mengungkapkan dipilihnya sumber mata air dari Bole Bolo ini karena kualitas air dapat dimanfatkan tidak hanya untuk MCK tetapi juga dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat. "Kami pilih mata air Bole Bolo karena kualitasnya layak untuk dikonsumsi dan ini sudah dikoordinasikan dengan kepala desa setempat. Lokasi penempatan tandon airnya pun dapat dimanfaatkan sekaligus oleh warga di dua desa yakni warga Dusun 3 Desa Mekar dan warga Dusun 1 Desa Bajo Indah," ungkapnya.
Di tempat yang sama, Kepala Desa Mekar, Taslim mengucapkan terima kasih kepada UHO karena sudah mengadakan program ini. Karena beberapa warga khususnya di Dusun 3 masih kesulitan memenuhi kebutuhan air bersihnya karena sistem perpipaan yang belum menjangkau area perkampungan warga. "Sebelumnya, sebagian warga kami harus menggunakan jerigen dan arko untuk mengangkat air. Adanya sarana air bersih melalui program KKN Tematik UHO ini akan sangat membantu warga. Mereka tidak akan lagi pergi jauh hanya untuk memperoleh air bersih yang layak konsumsi," tutup Taslim. (deh/b)