"Produk souvenir kerang-kerangan yang dihasilkan berupa gantungan kunci, gelang, tirai pintu, peniti bros, hiasan meja, lampu hias, tempat tisu, dan beberapa produk souvenir lainnya, " jelas salah satu pengajar di FMIPA UHO ini.
Dalam pelaksanaan KKN ini, lanjut dia, mahasiswa tidak hanya membantu pembuatan souvenir, mereka juga mendampingi kelompok terkait materi pemahaman tentang penentuan daya saing, harga produk dan sistem pemasaran digital.
Kelompok UMKM diberikan penguatan sistem bisnis yang menguntungkan dengan perhitungan margin biaya produk, harga produk pesaing, dan penetapan harga yang ideal secara ekonomis.
"Selain itu, kelompok juga dibuatkan akun media sosial yang nantinya akan dimanfaatkan sebagai media pemasaran produk secara digital," benernya.
Dosen yang hobi koleksi bunga ini, pun berharap dengan adanya program ini, kedepan industri kreatif melalui peran UMKM lokal dapat mendukung destinasi pariwisata Pulau Bokori dan sekitarnya.
"Program KKN Tematik UHO di Desa Leppe ini diharapkan menjadi inspirasi bagi warga lokal untuk memanfaatkan potensi sumberdaya yang ada di sekitarnya sehingga dapat menjadi ladang usaha alternatif untuk meningkatkan pendapatan masyarakat, " harapnya.
Sementara itu, Kepala Desa Leppe, Hajar, mengatakan program pendampingan UMKM oleh mahasiswa KKN UHO ini sangat membantu kelompok untuk meningkatkan kreativitas memanfaatkan limbah yang ada.