"Keberadaan UMKM sangat diharapkan untuk mendukung penyediaan fasilitas barang dan jasa pariwisata. Dengan banyaknya limbah cangkang kerang di sekitar Pulau Bokori, maka usaha pengembangan UMKM untuk souvenir dari cangkang sangat terbuka. Melihat kondisi ini, para dosen pendamping lapangan (DPL) dan mahasiswa KKN UHO memanfaatkan itu dengan melakukan pendampingan kepada para UMKM,” jelasnya.
Dia menambahkan, usaha kreatif peyediaan souvenir khas di daerah wisata dapat memberikan kesempatan dan lapangan kerja alternatif bagi masyarakat. Menurutnya, peluang membuka usaha souvenir masih cukup besar untuk menghasilkan keuntungan.
“Usaha souvenir memanfaatkan limbah cangkang kerang ini sangat potensial karena bahan dasarnya sangat melimpah dan tidak membutuhkan modal yang besar disini. Jika UMKM bisa ciptakan produk souvenir unik yang khas, maka akan memiliki peluang besar menarik konsumen baik itu wisatawan ataupun dapat ditawarkan melalui digital marketing,” terangnya.
Ia pun menjelaskan, proses pendampingan UMKM di Desa Leppe ini secara teknis dilaksanakan oleh mahasiswa peserta KKN. Selama sebulan, mahasiswa mengidentifikasi anggota kelompok yang akan dilibatkan, menyiapkan peralatan dan bahan kerang-kerangan, melakukan workshop pembuatan souvenir dan memfasilitasi pembuatan media sosial milik UMKM.
