Dua Tahun Dibangun, Mess Buton di Kendari Belum Rampung

  • Bagikan
Pj Bupati Buton, Basiran (depan) ketika melihat langsung progres penuntasan Kantor Perwakilan dan mess daerah yang ada di Kota Kendari

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Tahun 2021 lalu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buton mulai merevitalisasi fasilitas mess yang ada di Kota Kendari, ibu kota Provinsi Sulawesi Tenggara. Menyerap anggaran kurang lebih Rp 9 miliar yang bersumber dari pinjaman daerah, konstruksi kantor perwakilan itu sebenarnya sudah rampung. Hanya saja belum bisa difungsikan karena interior dan eksterior belum selesai dan tengah dalam proses penuntasan.

Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Buton, La Ode Aeta, mengaku sudah menyiapkan personel pengelola untuk menata dan mengoperasikan kantor tersebut. Kapan digunakan masih menunggu instruksi pimpinan. “Kalau soal pengelola memang dari kita (Bapenda). Tapi kan belum diserahkan dari yang membangun, pengelola sudah kami ajukan. Tinggal menunggu Pak Bupati, beliau sudah cek langsung kemarin dan akan segera menggelar rapat untuk membahas keperluan-keperluan mess itu,” katanya, Selasa (6/9).

Aeta menjelaskan, karena modal pembangunan itu diambil dari dana pinjaman, maka pengelolaan fasilitas mess itu akan dioptimalkan. Pemkan bisa mengeluarkan kebijakan agar pada Aparatur Sipil Negara yang berurusan di provinsi bisa memanfaatkan mess itu sebagai tempat penginapan. “Tapi teknisnya itu pasti kita bahas lagi. Intinya kita siap dulu mengelola, entah itu tahun ini atau 2023 difungsikan, nanti pimpinan yang putuskan,” tambahnya.

Untuk diketahui, awal pekan ini, Pj. Bupati Buton, Basiran, menyempatkan meninjau langsung progres pembangunan mess Buton di jalan Dr. Sam Ratulangi, Kemaraya, Kendari. Basiran berkeyakinan kantor perwakilan itu akan menjadi keran pendapatan yang menjanjikan bagi daerah. Kepala BPKAD Prov Sultra itu menyebut penginapan plat merah tersebut sangat strategis karena terletak tepat di depan Rumah Sakit Jantung Oputa Yi Koo. Posisinya yang strategis ini memudahkan mobilitas dan koordinasi dengan berbagai institusi pemerintah di provinsi. "Selain itu juga dipastikan keluarga pasien yang berobat atau dirujuk di Rumah Sakit Jantung nantinya akan menginap di mess Buton tersebut. Ini akan menambah PAD kabupaten ke depan," yakin Basiran.

Terlebih lagi, fasilitasnya juga sangat nyaman dan berkelas. Selain kantor perwakilan, bangunan pengelola mess, Musala, rumah penjaga, garasi dan dapur, di komplek itu juga dibangun penginapan sekelas hotel. (b/lyn)

  • Bagikan