KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Basiran memerlihatkan totalitasnya dalam mengemban amanah baru sebagai Pj. Bupati Buton. Setiap hari, Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKAD) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) itu turun ke lapangan. Setelah fokus bekerja di ibu kota Pasarwajo pada pekan pertamanya menjabat, kali ini Basiran mulai melakukan kunjungan kerja ke kecamatan. Terbaru, Ia bersama jajarannya berkunjung ke Siontapina. Di sana, bupati disambut antusias.
Mantan Asisten Administrasi Pemerintahan Setprov Sultra itu pernah menjadi Camat Siontapina beberapa tahun silam. Melalui kesempatan itu, Basiran juga secara sembolis menyerahkan bantuan bibit kepada penerima manfaat. Pengadaan bibit itu distimulasi melalui dana desa. Selain itu juga menyerahkan penghargaan kepada dua kepala desa yakni Kuraa dan Kumbewaha karena dianggap sebagai pemimpin inovatif dalam pengelolaan dana desa. Setelah Kecamatan Siontapina, rombongan melanjutkan perjalanan di Kapontori.
Tak berbeda jauh juga dengan Siontapina, Kapontori juga bagi Basiran seperti pulang kampung. Sebab, pertama kali mengabdikan diri setelah purna praja dari Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN), Ia bertugas di Kapontori tahun 1994 –1996. Kepada warga Siontapina dan Kapontori, Pj. Bupati mengajak untuk mengembangkan sektor pertanian dan menjaga ketahanan pangan. “Kapontori dan Siontapina merupakan kecamatan yang sangat subur dan potensial. Bahkan sudah menjadi pemasok buah dan sayuran bagu Pasarwajo dan Baubau,” katanya, kemarin.
Lanjut dia, Pemkab Buton telah mengusulkan peraturan daerah (Perda) terkait ketahanan pangan. Karena saat ini dunia sedang menghadapi inflasi yang begitu tinggi. Dikhawatirkan, tingginya inflasi yang melanda dunia saat ini akan mengakibatkan krisis, salah satunya kekurangans pangan. Oleh karena itu, Mantan Sekretaris DPRD Bombana tersebut melihat, perlu ada aksi nyata untuk mengendalikan inflasi itu. “Saat ini kita telah usulkan Perda tentang ketahanan pangan. Kalau sudah tuntas, kita menjadi kabupaten pertama yang mengatur tentang lumbung pangan,” terangnya.
Meski mendorong petani untuk giat berkebun, Basiran juga mengajak masyarakat untuk tetap menjaga kawasan hutan. Di Kapontori ada hutan Lambusango yang menjadi paru-paru dunia. Itu menjadi tanggung jawab bersama untuk dilindungi. “Saya mengajak semua untuk mari berbuat yang terbaik untuk Buton. Jaga hutan dan airnya, hindari kerusakan. Kita jaga sumber daya alam yang ada demi anak cucu ke depan,” pungkasnya. (c/lyn)