KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Pilihan Ali Mazi-Lukman Abunawas (AMAN) sudah tepat. Di bawah komando Pahri Yamsul, visi AMAN mengangkat citra Sulawesi Tenggara (Sultra) melalui proyek monumental bertaraf internasional perlahan mulai terwujud. Arahan Ali Mazi mampu dijewantahkan sang Arsitek melalui kinerja dan karya.
Di empat tahun masa kepemimpinan AMAN, alumnus Faktultas Teknik Universitas Hasanuddin (Unhas) ini mampu mengemban tugas mengawal sejumlah proyek mercusuar. Mulai dari perpustakaan modern, Rumah Sakit (RS) Jantung, renovasi Stadion Lakidende, pemugaran Masjid Agung Al Kautsar hingga pembangunan gedung kantor gubernur setinggi 22 lantai.
Kepala Dinas Cipta Karya, Bina Konstruksi dan Tata Ruang Sultra, Ir Pahri Yamsul mengatakan akan terus bekerja menyukseskan program AMAN. Selama empat tahun, pihaknya telah mempersembahkan beberapa mahakarya yang bisa menjadi legacy monumental bagi Sultra. Diantaranya, Perpustakaan Modern dan RS Jantung. Tidak hanya itu, Pemprov turut konsen terhadap merampungkan proyek gubernur sebelumnya.
"Tidak hanya fokus menyelesaikan program kerja AMAN, pak gubernur juga tetap memberi perhatian terhadap kelanjutkan proyek yang dibangun di masa gubernur sebelumnya. Seperti merampungkan pembangunan Masjid Al Alam atau yang lebih dikenal dengan julukan masjid terapung dan pemugaran Masjid Agung Al Kautsar," jelas Pahri Yamsul.
Pembangunan infrastruktur kata dia, menjadi prioritas AMAN. Atas dasar itu, pemerintah mengalokasikan anggaran yang cukup besar untuk mereleasikan program kerjanya. Tidak hanya gedung pemerintah dan fasilitas publik, namun juga sarana dan prasarana olahraga. Pada prinsipnya, gubernur berkeinginan olahraga tak hanya sebagai ajang prestasi namun juga sebagai kebutuhan dan hobi
"Berbagai kemajuan pembangunan di bidang keolahragaan dapat memicu meningkatnya budaya dan prestasi olahraga yang dapat membangkitkan kebanggan Nasional harkat dan martabat bangsa di tingkat internasional. Olehnya itu, pak gubernur Ali Mazi merehabilitasi stadion Lakidende dan area KONI," ujarnya.
Perpustakaan Modern
Gubernur Ali Mazi berupaya meningkatkan mutu pendidikan Sultra. Salah satunya melalui peningkatan literasi masyarakat. Atas dasar itulah, Ali Mazi membangun Perpustakaan Modern Bertaraf Internasional.
Pembangunan gedung Perpustakaan Modern terdiri dari 8 lantai, dilaksanakan dalam tiga tahap. Tahap pertama tahun 2019 tahap kedua tahun 2020 dan tahap ketiga tahun 2021 dengan besaran anggaran mulai dari tahap perencanaan sampai pembangunan konstruksi gedung mencapai sekitar Rp 107 miliar bersumber dari APBD.
Akhir tahun 2021 secara teknis pembangunan Perpustakaan modern telah selesai dikerjakan dan awal tahun 2022 Dinas Cipta Karya Bina Konstruksi dan Tata Ruang telah membuat berita acara serah terima pengelolaan aset ke Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sultra yang disepakati. (c/ags)
RS Jantung
Pembangunan RS Jantung merupakan salah satu prioritas Ali Mazi-Lukman Abunawas (AMAN). Keberadaan RS bertaraf internasional dimaksudkan Gubernur Sultra, Ali Mazi untuk memudahkan masyarakat kendari mendapatkan akses pengobatan dan perawatan yang memadai.
Proyek RS jantung menelan anggaran sekira Rp 400 miliar. Dimulai tahap perenacaan dan pembangunan awal tahun 2019. Anggaran pembangunanya sebesar Rp 98 miliar. Tahap II tahun 2021-2022 pemerintah menggelontorkan anggaran Rp 318 Miliar untuk pembangunan lantai 5 -18. Masa kontrak pengerjaannya selama 18 bulan.
Lokasi pembangunan RS jantung terletak di jalan Dr Sam Ratulangi Kendari. RS berada di atas lahan sekitar 3,5 hektar. Hingga akhir bulan juni progress pembangunan rumah sakit jantung telah mencapai 73 persen.
Kantor Gubernur 22 Lantai
Pembangunan kantor gubernur Sultra setinggi 22 lantai telah dimulai. Pada pengerjaan tahap I, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 27 miliar. Anggaran ini diperuntukkan konstruksi dasar gedung setinggi 22 lantai.
Proyek ini akan dianggarkan secara bertahap dari total anggaran yang dibutuhkan sekitar Rp 400 miliar. Pembangunan diperkirakan akan rampung 2-3 tahun. Lokasi pembangunan gedung yakni dibelakang Kantor Gubernur lama dengan luas lahan 147.700 meter persegi. (c/ags)
Stadion Lakidende
Gubernur Ali Mazi bercita-cita menjadikan Stadion Lakidende menjadi stadion berstandar FIFA. Inilah yang mendasari gubernur merombak bentuk stadion menjadi lebih baik dan modern. Stadion Lakidende mulai dibangun kembali pada 2021 dengan penganggaran Rp 200 Miliar dan ditargetkan rampung pada tahun 2023.
Tahap pertama tahun 2021 sudah dianggarkan Rp 30 miliar untuk bianya desain perencanaan dan pembangunan konstruksi tribun Timur. Tahap kedua dikerjakan tahun ini dengan biaya konstruksi sebesar Rp 17 miliar untuk pekerjaan konstruksi tribun sisi Utara.
Kawasan Olahraga Sultra
Peningkatan prestasi atlet Sultra menjadi perhatian gubernur Sultra Ali Mazi. Demi mendorong prestasi atlet, gubernur dengan menghadirkan sarana dan prasarana olahraga yang representatif untuk atlit dan masyarakat Sultra. Pemprov melalui Dinas Cipta Karya, Bina Konstruksi, dan Penataan Ruang membangun kawasan olahraga.
Pembangunan kawasan olahraga sudah dimulai sejak tahun 2019. Sarana olahraga yang dibangun meliputi penataan RTH Kawasan Kompleks Wisata Olahraga Sultra, pembangunan Jogging Track dan pedestrian, pembangunan lapangan tembak, pembangunan arena panjat dinding, rehabilitasi gedung kolam renang dan pembangunan fasilitas pendukung kawasan wisata olahraga.
Penganggarannya mulai tahun 2019-2021. Tahun 2019, anggarannya Rp 3,448 miliar. Selanjutnya Rp 2,81 miliar tahun 2020 dan tahun berikutnya Rp 6,28 miliar.
Masjid Al-Kautsar Kendari
Demi menjaga kenyamanan jemaah saat beribadah di Masjid Al Kautsar Kendari, Gubernur Ali Mazi melaksanakan program rehabilitasi masjid. Program rehabilitasi sudah dilaksanakan mulai tahun 2019 - 2021. Pemugaran Masjid Al-Kautzar meliputi rehabilitasi Masjid, penataan halaman dan landscape kawasan masjid, lighting dan finishing gedung parkiran
Tidak hanya itu, penataan bangunan pendukung masjid turut diperbaiki termasuk rehabilitasi tempat wudhu dan penataan RTH. Penganggaran pembangunan dan rehabilitasi Masjid Al-Kautsar tahap I sebesar Rp 6,989 miliar, tahun 2021 Rp 2,924 miliar dan tahun 2021 Rp 3,351 miliar.
Mesjid Al-Alam Kendari
Mesjid Al-Alam dijuluki mesjid terapung karena berada di atas Teluk Kendari. Digagas idenya dan mulai dibangun sejak tahun 2010 di masa kepemimpinan Gubernur Sultra Nur Alam dan dituntaskan di masa kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur Sultra Ali Mazi-Lukman Abunawas.
Mesjid Al-Alam menjadi ikon Kota Kendari dibuat menyerupai Burj Al Arab di Dubai sehingga banyak dikunjungi warga setempat dan pendatang sebagai tempat beribadah juga sebagai spot wisata religi di Kota Kendari.
Tahun 2017 pemerintah telah menganggarkan sekitar Rp 110 miliar untuk merampungkan pembangunan masjid. Anggaran Rp 110 miliar terdiri dari Rp 99 miliar untuk penyelesaian konstruksi dan selebihnya untuk Pembangunan jalan masuk area masjid. (c/ags)