KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Empat tahun menahkodai Provinsi Sultra, Gubernur Ali Mazi dan Wakil Gubernur Lukman Abunawas (Aman) menghadirkan berbagai terobosan pembangunan infrastrukur. Diantaranya, tiga mega proyek yakni jalan wisata Kendari-Toronipa, perpustakaan modern bertaraf internasional, Rumah Sakit Jantung.
Di tahun keempat ini, duet Ali Mazi-Lukman Abunawas (Aman) mempersembahkan karya monumental. Yakni gedung pencakar langit setinggi 112,6 meter atau berkonstruksi 22 lantai. 2 September lalu, Gubernur Ali Mazi memimpin proses groundbreaking atau peletakan batu pertama dan pemancangan tiang perdan pembangunan gedung Pemprov Sultra. Lokasinya di belakang kantor Gubernur Sultra saat ini. Kantor megah dan modern itu didedikasikan untuk pemusatan pelayanan masyarakat dalam satu kawasan. Gubernur Sultra dua periode itu menuturkan, kantor gubernur yang modern dibangun karena aktivitas Pemprov Sultra yang terus meningkat.
Diprediksi aktivitas pelayanan makin kompleks dari tahun ke tahun. Selain itu, memperhatikan kondisi gedung saat ini yang dinilai tidak lagi memadai untuk menunjang kalancaran berbagai aktivitas Pemprov Sultra pada masamasa yang akan datang. "Gedung baru kantor gubernur ini sebagai pelayanan pemerintahan yang lebih representatif, dan pusat aktivitas pemerintahan Provinsi Sultra dengan fasilitas modern yang diharapkan dapat memberi kenyamanan. Lebih efektif, efisien dan tersentral guna meningkatkan kinerja aparatur pemda," ujar Gubernur Ali Mazi, kemarin.
Gedung baru kantor gubernur ini berlokasi persis di belakang gedung kantor gubernur yang lama. Berdiri di atas lahan seluas 147.700 meter persegi atau sekira 14,7 hektare. Gedung didesain berkonstruksi 22 lantai plus menara (sekira 112 Meter), dengan konsep minimalis modern. Luas gedung dari lantai dasar hingga lantai 22 sekira 88.320 meter persegi. Diperkirakan rampung dalam dua sampai tiga tahun kedepan. Total anggaran yang dibutuhkan hingga selesainya pembangunan gedung berkisar Rp400 miliar. Pekerjaan tahap I proyek ini diperkirakan menghabiskan anggaran sekira Rp27 miliar dari APBD Provinsi Sultra.
IPM Meningkat, Masyarakat Sejahtera
Gubernur Sultra Ali Mazi dan Wakil Gubernur Lukman Abunawas (Aman) sukses meningkatkan derajat kehidupan masyarakat. Itu tercermin dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM) daerah yang terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Gubernur Ali Mazi mengatakan, peningkatan IPM daerah tak lepas dari komitmen pemerintah yang menginginkan masyarakat hidup layak. Itu diwujudkan melalui strategi Gerakan Pembangunan Terpadu Daratan dan Kepulauan (Garbarata) yang diaktualisasikan melalui lima pilar strategis yakni Sultra Sehat, Sultra Cerdas, Sultra Produktif, Sultra Beriman dan Berbudaya, serta Sultra Peduli. "Hari ini, empat tahun pemerintahan kami. Terima kasih kepada seluruh pihak yang senantiasa mendukung kami menjalankan amanah rakyat. Dukungan itu terbukti bisa membantu seluruh masyarakat Sultra terbebas dari kesulitan, apalagi di masa pandemi Covid-19. IPM kita terus meningkat. Mari kita pertahankan agar seluruh masyarakat Sultra sejahtera," kata Gubernur Ali Mazi, kemarin.
Terpisah, Kepala Biro Administrasi Pembangunan Setprov Sultra Rusdin Jaya mengatakan IPM dalam kurun waktu empat tahun menunjukkan progres positif. Tahun 2021, IPM Sultra mencapai 71,66 poin. Angka ini telah melebihi target IPM yang tertuang dalam RPJMD Sultra periode 2018-2023. "Capaian positif itu terlihat terus naik dari tahun ke tahun. Kondisi ini berbanding seimbang dengan angka IPM Indonesia sebesar 71,94 poin pada tahun 2020 dan naik menjadi 72,29 poin pada tahun 2021 lalu," jelasnya.
Berdasarkan grafik pertumbuhan IPM sejak tahun sejak 2017, Sultra terus mengalami peningkatan secara signifikan. Awal masa jabatan Gubernur Ali Mazi dan Wakil Gubernur Lukman (Aman), posisi angka IPM tahun 2017 sekira 69,86 Poin. Setahun kemudian naik menjadi 70,61 poin. Pada 2019 terus naik menjadi 71,20 poin. Dua tahun belakangan 2020 dan 2021 kembali naik masing-masing 71,45 poin dan 71,66 poin. Peningkatan ini kata Rusdin Jaya, menunjukkan strategi pemerintah di bidang pendidikan dan peningkatan SDM sudah tepat. Pada periode 2012- 2017, IPM Sultra masih berstatus "sedang". Memasuki periode 2018 hingga kini meningkat menjadi tinggi. "Pemprov Sultra getol meningkatan kualitas SDM. Salah satunya melalui program Sultra Cerdas. Hingga kini, pemerintah terus mengalokasi anggaran tiap tahun untuk beasiswa pendidikan," tambah Rusdin.
Selain itu, pemerintah turut membenahi infrastruktur pendidikan. Mulai membangunan sekolah baru, penambahan Ruang Kegiatan Belajar (RKB) dan sarana pendukung lainnya yang tersebar di 225 SMA dan 105 SMK di wilayah Sultra. Tidak hanya itu, pemerintah juga memberikan dana insentif kepada 3.750 guru. "Insentif guru sekira Rp22,5 miliar tahun lalu. Masih ada lagi berupa pemberian beasiswa sebesar Rp952 juta kepada 20 orang guru Sekolah Luar Biasa (SLB) yang mengikuti pendidikan S1 di Universitas Negeri Makassar," pungkas Rusdin. (ags/b)