Silpa dan Pinjaman Talangi Defisit Anggaran

  • Bagikan
Draf APBD Perubahan 2022 sudah diserahkan Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Monianse (kiri) ke Ketua DPRD, H. Zahari (tengah). Kini giliran fraksi di legislatif mempelajari rancangan dokumen keuangan tersebut

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Draf anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Perubahan tahun 2022 sudah diserahkan Pemerintah Kota (Pemkot) kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), beberapa waktu lalu. Kini, giliran fraksi-fraksi akan mempelajari rancangan Peraturan Daerah itu kemudian akan memberikan pandangannya terhadap dokumen keuangan yang diajukan pemerintah. Jika nanti, jawaban pemerintah dapat diterima, maka bisa ditetapkan menjadi Perda Perubahan APBD 2022.

"Untuk APBD Perubahan itu baru selesai pidato pengantar dari wali kota, akhir Agustus kemarin. Saatnya dibahas bersama legislatif," ungkap Ketua DPRD Kota Baubau H. Zahari, Jumat (2/9). Politikus Partai Golkar itu juga berkomitmen segera menyelesaikan siklus keuangan daerah tersebut, agar segera ditetapkan. Sebab akhir tahun ini Kota Baubau menghadapi kegiatan besar. Diantaranya hari jadi Kota Baubau pada Oktober mendatang, kemudian pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi pada November nanti.

"Kita juga ingin cepat-cepat, karena ada agenda besar yang dihadapi. Tentu kita punya komitmen menyukseskan semua kegiatan itu," tambah Zahari. Terkait struktur Raperda Perubahan APBD 2022 itu, sebelumhya disampaikan Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Monianse. Pendapatan daerah mengalami penurunan sebesar 2,22 persen. Dalam APBD induk pendapatan diproyeksi Rp 853,83 miliar, namun turun jadi Rp 834,90 miliar. Sementara itu, belanja daerah justru bertambah sebesar 3,81 persen. Dari Rp 1,04 triliun, naik menjadi Rp 1,08 miliar.

"Terjadi defisit anggaran sebesar Rp 250-an miliar," ungkap Wali Kota Monianse. Defisit itu juga meningkat 30 persen dari APBD induk yang hanya Rp 191 miliar. Untuk menutupi angka defisit itu, Pemkot Baubau meningkatkan penerimaan daerah yang diperoleh dari dua sumber tambahan yakni sisa lebih perhitungan anggaran (Silpa) 2021 sebesar Rp 101 miliar dan pinjaman daerah 2022 sebanyak Rp 195 miliar. Sehingga total penerimaan pembiayaan daerah menjadi Rp 296 miliar. Angka ini naik 23 persen dari APBD induk yang hanya Rp 240 miliar.

Dengan perhitungan itu, defisit anggaran Rp 250 miliar itu bisa ditutupi. Kelebihan anggaran Rp 46 miliar lainnya diporsikan untuk pembayaran pokok pinjaman daerah sebesar Rp 43 miliar. "Kemudian kurang lebih 2,8 miliar dialokasikan untuk penyertaan modal PDAM agar pelayanan lebih maksimal ke masyarakat," rinci Monianse. Ia berharap, pembahasan Raperda Perubahan APBD juga dapat berjalan lancar, dilandasi semangat untuk bersama mewujudkan pengelolaan keuangan daerah yang semakin baik. Sehingga penggunaan APBD akan kian optimal, efisien, efektif dan semuanya dapat dipertanggungjawabkan pada masyarakat Kota Baubau. (b/mel/lyn)

  • Bagikan