Kery Pastikan Warga Miskin Terlayani di BLUD RS Konawe

  • Bagikan

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Masyarakat berpenghasilan rendah di Konawe tak perlu risau memusingkan urusan administrasi saat menjalani perawatan medis di Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit (RS) Konawe. Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa menggaransi pasien yang tergolong miskin bisa tetap terlayani di RS Konawe. Kery berkomitmen menjadikan BLUD RS Konawe sebagai fasilitas kesehatan yang bisa memberi akses pengobatan bagi semua masyarakat, tanpa melihat status sosial.

Kery Saiful Konggoasa mengatakan, dirinya sangat concern terhadap meningkatkan kualitas pelayanan medis bagi warga. Salah satunya, memastikan agar warga miskin di otoritanya bisa tetap mendapatkan pengobatan oleh tenaga medis. Sejak awal, Konawe-1 tersebut memang menargetkan tiga jenis pelayanan publik yang mesti dimaksimalkan. Yakni berkaitan pelayanan kesehatan, perizinan, dan kependudukan. “Dari aspek pelayanan kesehatan, saya sudah minta Direktur BLUD RS Konawe membuat pakta integritas untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Saya tidak mau dengar ada kasus RS Konawe yang menolak pasien yang miskin. Pokoknya semua harus rata perlakuannya,” tegas Kery Saiful Konggoasa.

Bangunan BLUD RS Konawe

Sementara itu, Direktur BLUD RS Konawe dr Agus Lahida mengemukakan, siapapun masyarakat yang datang berobat di RS Konawe, bakal dilayani secara prima. Persoalan pasien tersebut mempunyai jaminan kesehatan atau tidak, sebutnya, hal itu menjadi urusan belakangan. “Kita punya tiga alternatif penanganan untuk memfasilitasi pasien kurang mampu yang berobat di BLUD RS Konawe. Yakni, melalui tanggungan dana Konawe Gemilang, donasi sedekah seribu sehari, ataupun ditaktisi lewat program inovatif kitapeduli.com,” beber dr Agus Lahida.

Dirinya menjelaskan, untuk mendapatkan tanggungan biaya pengobatan lewat dana program Konawe Gemilang, pasien tersebut mesti warga miskin yang memang sudah tidak bisa terklaim lewat BPJS atau KIS. Dana Konawe Gemilang yang disiapkan tahun 2022, sebesar Rp 500 juta. “Ada lagi tambahan dana dari Pemkab Konawe sebesar Rp 200 juta. Kita juga minta diporsikan lagi dana Konawe Gemilang lewat anggaran perubahan nanti,” ucapnya.

Lanjut dr Agus, manakala pembiayaan pasien miskin tidak mampu ditalangi lewat dana Konawe Gemilang, pihaknya menyiapkan alternatif kedua. Yakni, ditanggung lewat dana program kitapeduli.com yang dijalankan via media sosial (medsos). Program inovasi kitapeduli.com, sambungnya, tidak memiliki pagu anggaran sebab dihimpun dari dana masyarakat secara online. “Kalau untuk kitapeduli.com, begitu masuk RS Konawe langsung sampaikan bahwa kami ini orang tidak mampu. Maka, kita akan mengambil data dan foto pasien, untuk selanjutnya berkoordinasi dengan grup kitapeduli. Kemudian disurvei dan hasilnya dirembug-kan kembali di grup tersebut apakah memang layak dibantu atau tidak,” ungkapnya.

Ia menambahkan, adapun jika dua alternatif tersebut masih belum mampu mengakomodasi biaya perawatan pasien miskin, BLUD RS Konawe masih punya skema terakhir. Yakni, d i t a n g - gung lewat uang d o n a s i sedekah s e r i b u s e h a r i . Duit itu, sebutnya, seyogyanya berasal dari pihak eksternal yang dihimpun melalui kotak-kotak sumbangan yang berada di beberapa sudut RS Konawe. Untuk internal, donasi seribu sehari tersebut juga diwajibkan bagi sekira 800-an pegawai BLUD RS Konawe. “Bentuk jaminan pembiayaannya mencakup semua jenis perawatan kesehatan. Termasuk operasi juga kita biayai asal memang pasien tersebut benar-benar masyarakat susah alias tidak mampu. Itu dibuktikan dengan surat keterangan (suket) dari desa/kelurahan setempat. Kami juga survei terlebih dahulu untuk memastikan bahwa memang pasien itu layak mendapat tanggungan biaya kesehatan dari BLUD RS Konawe,” tandasnya. (adi/adv)

  • Bagikan