Pantau Pasar, Kendalikan Inflasi

  • Bagikan
Pj. Bupati Buton, Basiran (ketiga dari kiri) ketika turun langsung memantau harga-harga di pasar. Ia didampingi Kapolres, Kajari, Kepala BPS dan sejumlah pimpinan OPD

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buton bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) mendapat instruksi langsung dari Pemerintah Pusat melalui rapat online, beberapa hari lalu. Pemkab dan Forkopimda diminta bergerak cepat dalam pengendalian inflasi di daerah masing-masing. Merespon perintah itu, Pemkab Buton langsung menggelar apel siaga pengendalian inflasi. Kamis (1/9) siang. Pemkab dan Forkopimda kemudian menggelar operasi pasar. Dua sentra perkulakan utama di jantung ibu kota, yakni Pasar Kaloko di Kelurahan Takimpo dan Pasar Sabho di Wakoko menjadi titik kunjungan. Sejumlah harga kebutuhan pokok dan tingkat permintaan, ditanyakan langsung ke pedagang. Mulai dari gula pasir, beras, minyak goreng, terigu, bawang, cabai hingga telur.

"Kami ingin mengecek langsung, sudah ada data yang diserahkan OPD terkait, tapi lebih pasti lagi kalau kita cek langsung di dua pasar yakni Kaloko dan Sabho,” kata Pj. Bupati Buton, Basiran, kemarin. Dari hasil pemantauan, harga komoditas dinilai masih stabil. Ada yang sempat melambung, tapi kini berangsur normal seperti bawang merah dan minyak goreng. Bawang merah sempat dijual Rp 60 ribu perkilogram, tetapi sudah turun menjadi Rp 44 ribu. "Kalau ada yang naik, kita akan komunikasi dengan Bulog. Contohnya terigu, naik dari Rp 12 ribu menjadi Rp 13 ribu," terangnya.

Komoditas yang naik signifikan adalah telur. Kenaikannya mencapai 40 persen. Dari Rp 40 ribu per rak, kini dibanderol Rp 60 ribu. Basiran memastikan, harga pasaran akan terus pantau setiap saat. Pihaknya sudah membentuk Gugus Tugas Pengendalian Inflasi untuk melakukan tugas itu. "Kami pantau tiap hari bersama Polres, Kejaksaan dan tim. Semua komponen stakeholder ikut bersama menjaga stabilitas harga sehingga rakyat tidak kesulitan dalam mendapatkan bahan makanan,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Buton, La Lodi, mengatakan, kenaikan harga telur dipicu bantuan pemerintah ke masyarakat dalam dua bulan ini. "Stok berkurang, harga melonjak naik," katanya.

Selain telur, stok sembako lainnya dipastikan aman dalam tiga bulan ke depan. "Untuk beras, stok kita di Bulog itu 600 ton siap dan saya jamin untuk Kabupaten Buton tidak akan kekurangan. Minyak kita di Bulog itu masih ada sekitar 2 ribu liter. Gula masih ada 40 ton lagi,” pungkasnya. Untuk diketahui, saat operasi pasar itu Pj Bupati didampingi Kapolres Buton, AKBP Rudy Silaen, Kajari, Ledrik V.M Takaedengan, perwakilan TNI, Kepala BPS Buton, Zablin dan sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah. (b/lyn)

  • Bagikan

Exit mobile version