Mewujudkan Impian Ali Mazi-Lukman
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Hari ini, duet Gubernur Sultra Ali Mazi dan Wakil Gubernur Lukman Abunawas bahagia. Maha karya keduanya akan segera terealisasi. Yakni groundbreaking (peletakan batu pertama) pembangunan kantor gubernur setinggi 112 meter. Gedung yang didesain megah dan diproyeksi berkonstruksi 22 lantai itu adalah impian sang gubernur sejak tahun 2018. Gubernur Sultra Ali Mazi dijadwalkan akan memimpin prosesi groundbreaking hari ini.
"Rencananya, setelah kita salat subuh, kegiatan langsung dimulai. Sebagai tanda dimulainya pengerjaan, gubernur menekan tombol sirene tanda dimulainya pekerjaan. Setelah itu, tiang pancang ditancapkan menggunakan alat yang telah disediakan," ujar Pahri Yamsul, Kepala Dinas Cipta Karya Bina Kontruksi dan Tata Ruang Pemprov Sultra saat ditemui di lokasi persiapan groundbreaking, Kamis (1/9), kemarin.
Pembangunan kantor gubernur megah itu bukan satu-satunya maha karya Gubernur Ali Mazi. Bersama Wakil Gubernur Sultra Lukman Abunawas, Gubernur Ali Mazi telah mempersembahkan jalan wisata Kendari-Toronipa, Rumah Sakit Jantung "Oputa Yi Koo" dan perpustakaan modern bertaraf internasional.
"Sebenarnya ide awal pak gubernur ini sudah sejak tahun 2018. Saat itu, gubernur memikirkan adanya kantor representatif bagi pelayanan pemerintahan Provinsi Sultra. Kondisi anggaran juga masih sangat lowong. Tapi masuk 2019, kita dilanda pandemi Covid -19. Kondisi itu mempengaruhi kenaikan harga bahan. Rencana itu terpending. Tahun ini baru bisa dimulai pembangunannya. In Sya Allah besok (hari ini,red), 2 September 2022, kita sudah groundbreaking," jelas Pahri.
Kantor Gubernur Sultra yang baru didesain dengan panjang bangunan sekira 80 meter. Lebar bangunan 48 meter. Tingginya sekira 112 meter. Pahri Yamsul menjelaskan, anggaran pembangunan kantor gubernur dilaksanakan secara single years melalui APBD tahun anggaran 2022. "Nanti APBD tahun 2023, kita rencanakan anggarannya bisa multi years. Karena kita harus menyesuaikan kemampuan anggaran daerah," kata Pahri.
Untuk tahap awal, Pemprov telah menganggarkan anggaran pembangunan sekira Rp27 miliar. Proyeksi anggaran keseluruhan hingga finishing, kantor gubernur itu membutuhkan anggaran sekira Rp400-an miliar.
"Proyeksi anggaran itu nanti disesuaikan dengan kondisi harga bahan (material). Bisa saja bertambah, dan bisa juga kurang dari nilai proyeksi itu. Intinya disesuaikan harga bahan," urai Pahri.
Sementara itu, Kepala Biro Administrasi dan Pembangunan Setda Provinsi Sultra, LM Rusdin Jaya mengatakan, untuk kesiapan ground breaking kantor gubernur sudah mencapai 99 persen. "Kita harapkan pengerjaan awal ini bisa berjalan lancar sehingga bisa tuntas sesuai waktu yang telah ditetapkan agar segera digunakan," imbuhnya.
Rusdin menjelaskan pembangunan gedung kantor gubernur ini dilakukan bertahap dan disesuaikan kondisi anggaran Pemprov. "Gedung kantor gubernur ini adalah impian dan harapan gubernur dan wakil gubernur untuk menyatukan pelayanan OPD di satu kawasan ini. Itu idel awalnya sehingga penataan ini menjadi penting dan mendesak. Agar pusat perkantoran benar-benar fokus di wilayah ini," tuturnya.
Tujuannya agar pelayanan OPD tidak menyebar seperti Kantor Dinas Nakertrans, Dinas Koperasi dan beberapa OPD lainnya. "Jadi itu urgensi sebenarnya adalah mendekatkan pelayanan ke masyarakat dalam satu tempat/kawasan. Masyarakat yang hendak berurusan itu tidak terpencar lagi, " tandas Rusdin.
Untuk diketahui, rencana pembangunan kantor gubernur sudah diinisiasi Gubernur Ali Mazi sejak empat tahun lalu. Tepatnya tahun 2018. Selama tiga tahun perencanaan disiapkan dan melewati berbagai tantangan. Proses lelang pun sampai dua kalli dilaksanakan tahun 2022 ini. Pembangunan mega proyek yang didesain 22 lantai itu dimulai hari ini, 2 September 2022. (kam/b)