KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Pemkab Bombana berupaya menekan angka stunting. Daerah yang dipimpin Burhanuddin itu menggelar aksi tiga rembuk stunting guna membahas dan menentukan arah kebijakan dan strategi percepatan penurunan stunting di Bombana.
Pj. Bupati Bombana, Ir. Burhanuddin, Melalui Asisten III Pemkab Bombana Ridwan mengungkapkan stunting dan kekurangan gizi menjadi salah satu perhatian prioritas pemerintah daerah. Karena stunting memiliki dampak yang luar biasa bagi pertumbuhan fisik. Selain itu, stunting juga memiliki efek domino lainya seperti, menghambat perkembangan kognitif yang berpengaruh pada tingkat kecerdasan serta produktivitas anak di masa depan.
“Stunting ini harus menjadi perhatian serius bagi kita semua. Sebab, stunting dan kekurangan gizi rentan terjadi pada 1.000 hari pertama kehidupan anak,” ungkapnya saat rembuk stunting di Aula Kemenag Kabupaten Bombana, Kamis (1/9).
Stunting telah menjadi permasalahan secara nasional yang menjdi salah satu prioritas pemerintah dalam pembangunan. Bahkan Agustus 2021 lalu, Presiden Jokowi telah menandatangani Peraturan Presiden No. 72 tentang percepatan penurunan stunting. Upaya ini dilakukan sebagai upaya percepatan menurunkan prevalensi stunting hingga 14 persen pada tahun 2024.
“Tentu target 14 persen pada 2024 merupakan tantangan yang cukup besar. Namun, kita harus tetap optimis untuk bisa memenuhi target itu secara bersama,” imbuhnya.
Untuk itu, pihaknya meminta tim percepatan penurunan stunting mulai dari tingkat kabupaten, kecamatan dan kelurahan/desa untuk melakukan pemantauan dan mengevaluasi pelaksanaan percepatan penurunan stunting. (idh/b).