Terkendala Alat, Pemangkasan Pohon Kurang Efektif

  • Bagikan
Ilustrasi

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Sejak cuaca tidak kondusif, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kota Kendari rutin melakukan pemasangkasan pohon yang dinilai akan membahayakan warga. Hanya saja, peralatan yang digunakan kurang mendukung. Akibatnya, pemangkasan kurang efektif

Kabid Tata Lingkungan DLHK Kota Kendari Haris Sarihi mengatakan masih melakukan pemangkasan pohon yang rawan tumbang atau cabangnya patah setiap hari. Dengan keterbatasan peralatan dan personil, pihaknya hanya mampu memangkas dua pohon sehari.

"Sehari, dua pohon saja. Itupun pohon tidak terlalu besar. Kalau pohon besar, kami hanya memangkas satu pohon sehari karena kita lakukan secara manual. Sementara pohon yang ditangani sehari lebih dari 200 pohon," kata Haris Sarihi, Rabu (31/8).

Selama ini lanjutnya, pemangkasan pohon hanya menggunakan alat seadanya. Itu pun sangat tidak efektif dalam penebangan atau pemangkasan. Pasdalnya, kurang lebih ada delapan ribu pohon yang akan dipangkas dan dipotong.

"Menggunakan mesin pemotong kayu, tangga dan parang dalam pemangkasan itu sangat tidak efektif apalagi nyawa mereka juga terancam, membawa alat berat dengan ketinggian itu sangat beresiko. Makanya, kami akan sangat terbantukan dengan mobil skylift yang sementara proses pengadaan," ujarnya.

DLHK lanjutnya, berkewajiban memelihara ruang terbuka. Di sisi lain, setiap harinya ada dua sampai tiga surat yang masuk meminta memangkas pohon yang dianggap mengganggu. "Sebelum ditangani, kita cek dulu. Apakah pohon itu harus di tebang atau dipangkas saja. Selain mobil skylift, kami berharap ada tambahan personil," harapnya. (b/win)

  • Bagikan

Exit mobile version