KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Pembangunan kawasan industri terpadu (KIT) di Kota Kendari segera dimulai. Lahan seluas 400 hektar yang dibutuhkan di kecamatan Abeli dan Nambo telah tuntas. Kini, pengerjaan konstruksi tinggal menunggu restu pemerintah pusat.
Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir mengatakan pembebasan lahan yang menjadi kewenangan Pemkot telah direalisasikan. Seluruh warga yang terdampak telah menerima kompensasi. "Prosesnya kami kawal supaya masyarakat mendapatkan haknya secara maksimal. Makanya bukan ganti rugi, tapi ganti untung," kata Sulkarnain Kadir, kemarin.
Setelah lahan dibebaskan sambungnya, tahap selanjutnya yaitu pembangunan sarana dan prasarana KIT. Tapi sebelum dibangun, pihaknya bersama investor China Construction Third Engineering Bureau Group Co. Ltd harus memperoleh izin dari pemerintah pusat. "Beberapa persyaratan masih diurus di Kementerian (Kementerian Investasi)," ujarnya.
Di sisi lain, pihaknya mengupayakan agar KIT Kota Kendari masuk dalam proyek strategis nasional. Upaya itu ditempuh agar ekspansi KIT kedepannya tidak menemui kendala. "Selain itu kalau masuk dalam proyek strategis nasional maka akan banyak insentif yang diberikan. Kemudian nanti pemerintah pusat ikut terlibat. Ini yang kita upayakan," kata Sulkarnain.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera ini yakin, kehadiran KIT bisa meningkatkan perekonomian daerah dan masyarakat. Pasalnya, akan tercipta banyak lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Oleh karena itu, Sulkarnain meminta seluruh pihak untuk mendukung KIT Kota Kendari.
"Mari kita dukung proyek ini karena sangat baik bagi daerah. Akan banyak lapangan pekerjaan yang tercipta. Bahkan saya juga minta, dipastikan tenaga kerjanya didominasi dan diprioritaskan oleh masyarakat Kota Kendari. Supaya kita tidak hanya jadi penonton didaerah sendiri. Kita semua harus terlibat di Kawasan Industri Terpadu ini," pungkasnya. (b/ags)
Kawasan Industri Terpadu
-Nilai Investasi Rp 100 Triliun
-Lokasi di Tondonggeu - Tobimeita
-Luas Lahan 2.500 Hektar
-Tahap Awal 400 Hektar
-Pembebasan Lahan Tuntas
-Dibangun Investor Asal Tiongkok (China Construction Third Engineering Bureau Group Co.Ltd)
-Rencananya Bakal Dibangun Pabrik Pengolahan Hasil Produksi Smelter
-Termasuk Pabrik Baterai.