Ruksamin Mendorong Peningkatan Produksi Perikanan

  • Bagikan
Saat ini DKP Konut memutakhirkan data potensi perikanan untuk memudahkan penyaluran bantuan untuk peningkatan kesejahteraan nelayan. Bupati Konut Ruksamin menunjukkan hasil tangkapan nelayan Konut.

Pemutakhiran Potensi Perikanan, Memudahkan Penyaluran Bantuan

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Bupati Konawe Utara (Konut) Ruksamin bersama Wakil Bupati Abuhaera tak hanya fokus membangun infrastruktur dasar, peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), dan penataan kawasan ibu kota. Duet Bupati Ruksamin dan Abuhaera mendorong peningkatan produksi dibidang perikanan dan budidaya tangkap.

Tujuannya agar masyarakat dan nelayan Konut dapat berdaya saing dalam meningkatkan produktivitas hasil perikanan dan kelautan. Bupati Konut Ruksamin memerintahkan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) saat ini sedang menuntaskan pendataan potensi kawasan perikanan, mengingat sebagian wilayah area pesisir pantai Konut telah tergerus oleh aktivitas pertambangan.

Bupati Konut Ruksamin melalui Kepala Bidang Pengelolaan Kawasan Perikanan dan Perbenihan DKP Konut, Zul Chaidir mengatakan saat ini sedang pemutakhiran potensi kawasan perikanan. Dalam artian updating data yang dimaksud dimulai dari lokasi budidaya, alat tangkap dan pengelolaanya.

"Nah, ini yang kita update dengan melibatkan sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) teknis. Dengan ditopang tenaga ahli dari UHO untuk sertifikasinya agar lebih spesifik hasil perikanan nantinya,"ujar Bupati Ruksamin seperti dituturkan Zul Chaidir, Kabid Pengelolaan Kawasan Perikanan dan Perbenihan DKP Konut, kemarin.

Penataan kawasan pertanian akan menjadi dasar atau acuan Pemkab Konut dalam merealisasikan program kerja sektor perikanan yang lebih spesifik ditinjau dari budidaya yang paling tepat dari setiap kawasan.
Sehingga program kerjanya nanti lebih terarah sesuai dengan klaster perikanan.

"Sekarang kita sudah mengarah pada basis data. Agar lebih memudahkan program penyaluran bantuan kepada nelayan, sehingga ekonomi nelayan dapat meningkat yang bermuara pada kesejahteraan," ungkap Zul Chaidir.

Penyidik PPNS DKP Konut itu menambahkan penataan kawasan perikanan tidak hanya bertumpu pada sektor kelautan, melainkan semua sektor perikanan budidaya tangkap air tawar dan payau turut dicover DKP. Sehingga kawasan-kawasan potensi perikanan berkelanjutan dapat tertata dengan baik.

"Semua yang punya potensi kita cover. Mulai dari air tawar, payau dan laut. Karena secara kasat mata dapat kita lihat ada beberapa kawasan perikanan sudah tidak produktif akibat berubah fungsi. Nah, ini yang kita rapikan, mana wilayah yang punya potensi agar lebih terkonsentrasi kedepannya," tutur Zul Chaidir.

Misalnya, di wilayah Kecamatan Motui yang berdampingan dengan industri smelter pertambangan. Tentunya terjadi pergeseran produksi. "Makanya kita arahkan melalui program melalui bagang apung agar nelayan tetap berproduksi. Yang kita arahkan wilayah yang tak terdampak lokasi perikanannya melalui budidaya perikanan laut melalui karamba tancap. Hasil produksinya lebih bagus lagi untuk komoditas ikan kurapu dan kakap. Komoditas ini memiliki nilai ekonomis yang tinggi," jelas Zul Chaidir.

Hasil pendataan awal, potensi kawasan perikanan air tawar terdapat dibeberapa wilayah. Seperti di Kecamatan Oheo, Landawe, sebagian Kecamatan Asera dan Andowia, dengan komoditas unggulan ikan air tawar berupa mujair, gabus dan jenis ikan air tawar lainnya.

Sedangkan potensi perikanan air laut berada di daerah Kecamatan Wawolesea, tepatnya di Desa Kampoh Bunga dan sekitarnya, Kecamatan Lembo dan Sawa. Adapun potensi kawasan perikanan air payau terletak di Kecamatan Lasolo Kepulauan tepatnya di Desa Tapunopaka, Bata-batao, sebagian wilayah Kecamatan Motui.

"Kalau potensi perikanan air payau lebih dominan wilayah Bata-batao. Dengan komoditas unggulan ikan bandeng, udang dan kepiting bakau. Tangkapan kepiting bakau sifatnya masih tangkapan alam, berbeda dengan udang dan bandeng sifatnya sudah budidaya tambak,"pungkas Zul Chaidir. (min/c)

  • Bagikan