KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Komoditas kelapa sawit punya peranan penting dalam menopang pertumbuhan ekonomi nasional. Industri kelapa sawit terbukti mampu menjamin kesejahteraan rakyat. Kanalnya melalui penyerapan tenaga kerja, hingga mengurangi tingkat kemiskinan. Atas dasar itu, Menko Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto mengajak seluruh pihak khusunya para pengusaha sawit untuk menjaga keberlanjutannya.
Menko Airlangga mengungkapkan, Indonesia merupakan negara produsen sawit terbesar di dunia. Indonesia menyumbang 54 persen market share dunia. Ekspor produk industri kelapa sawit Indonesia mampu menjangkau lebih dari 125 negara untuk keperluan pangan, energi dan aneka industri hilir lainnya.
“Potensi ekspor yang tinggi ini perlu untuk terus kita dorong sejalan dengan masih adanya peningkatan harga komoditas kelapa sawit yang masih tinggi untuk kesejahteraan masyarakat,” ujar Menko Airlangga saat menjadi keynote speech secara virtual dalam acara Borneo Forum ke-5 Tahun 2022 yang digelar Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), kemarin.
Menko Airlangga meminta pemerintah daerah (Pemda) agar terus mengawal keberlanjutan investasi industri kelapa sawit sekaligus memberikan kepastian hukum berusaha. Selain itu, mendorong pelaksanaan program PSR, menjaga kemitraan antara perkebunan sawit rakyat dengan perkebunan besar. Bahkan memfasilitasi penyelesaian masalah yang terkait dengan industri kelapa sawit, serta mempromosikan industri sawit di daerahnya agar semakin berkontribusi bagi pembangunan daerah.
“Kontribusi sektor perkebunan kelapa sawit yang besar juga perlu untuk terus diiringi dengan sustainability atau keberlanjutannya bagi lingkungan dan masyarakat luas agar sejalan dengan kaidah-kaidah pembangunan berkelanjutan,” ungkap Menko Airlangga.
Guna menciptakan nilai tambah yang lebih tinggi, pemerintah pusat terus mengembangkan industri hilir kelapa sawit agar tidak hanya terkonsentrasi pada bahan baku, namun juga hingga ke hilir bahkan sampai produk akhir.
Selain itu, pemerintah pusat juga menerapkan berbagai kerangka kebijakan komprehensif dan mendorong kerja sama multipihak agar sektor kelapa sawit mampu berkembang dengan tetap memperhatikan keberlanjutannya bagi lingkungan.
Penetapan kerangka kebijakan tersebut mulai dari Sertifikasi Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO), Rencana Aksi Nasional Kelapa Sawit Berkelanjutan (RAN-KSB) 2019-2024, hingga Program Strategis Nasional tentang Peremajaan Sawit Rakyat (PSR). (dft/fsr)