KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Peradaban Islam di Buton pernah jaya dan dikenal luas di Nusantara, tepatnya pada masa kesultanan Buton. Kini pemerintah punya misi untuk mengembalikan kejayaan Islam di tanah Wolio. Berbagai upaya telah dilakukan, mulai pembangunan sumber daya manusia melalui program masyarakat cinta Alquran (Gema Imtaq) dan pembangunan infrastruktur seperti masjid, musalah dan sekolah-sekolah Islam. Terbaru, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) mendukung pembangunan Pesantren Al Ihlas di Kelurahan Awainulu, Pasarwajo.
Selasa (23/8) kemarin, Bupati Buton, La Bakry mendampingi Prof. KH. Nazaruddin Umar, Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, bersama-sama meletakkan batu pertama pembangunan Pondok Pesantren Al Ihlas. Dalam arahannya, La Bakry mengatakan, sejak awal mendapat informasi rencana pembangunan Pondok Pesentren itu, pihaknya sangat antusias. Makanya sejumlah opsi lahan ditawarkan dan akhirnya disepalati di Awainulu. “Viewnya juga bagus, anak-anak belajar bisa lebih nyaman dan bersemangat, karena dekat pantai,” kata La Bakry, kemarin.
Lanjut dia, pembangunan yang baru saja dimulai itu diharap dalam waktu yang tak terlalu lama akan menjadi gedung. Disitulah anak-anak penghafal Quran akan lahir. Mereka pulalah yang akan memimpin negeri ini nantinya. “Saya bersyukur, sehari sebelum jabatan berakhir, bisa dapat jadwal yang pas dengan Prof (Nasaruddin) untuk kita mulai pembangunan pesantren ini. Mungkin ini tanda-tanda alam agar pembangunan berkesinambungan,” katanya.
Sementara itu, Prof. KH. Nasaruddin Umar mengatakan, kehadiran Pesantren Al Ihlas nanti juga diharapkan menjadi momentum kembalinya kejayaan Islam Buton. Dia pun mengakui cerita kejayaan Islam Buton di masa lalu. “Dulu, orang-orang Buton itu, guru agamanya muslim di Indonesia. Semoga dengan terbangunnya Pondok Pesantren Al Ihlas ini bisa mempercepat tujuan kita bersama mengembalikan kejayaan Islam di Buton,” katanya.
Lanjut dia, pesantren adalah rahim lahirnya generasi Qurani. Para santri adalah tiang-tiang pancang langit. Selama masih ada yang bersyahadat tidak akan runtuh suatu negeri. “Disinilah nanti akan terdengar suara merdu Alquran. Malaikat kecil akan di pondokkan dan menjadi penyejuk bumi,” tambahnya. (c/lyn)