UHO Sosialisasi Pemanfaatan Pangan Lokal

  • Bagikan
Ketua Tim Dosen Pembimbing Lapangan, Dr. Nanik Hindaryatiningsih (kiri, depan) bersama Ketua LPPM UHO, H. La Aba, M.Si (tengah) dan Camat Wolio, Jufrin dalam sosialisasi dan pelatihan panfaatan pangan lokal di aula kantor Kecamatan Wolio, Kota Baubau, kemarin

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Halu Oleo (UHO) terus mendorong masyarakat Sulawesi Tenggara (Sultra) umumnya dan terkhusus di Kota Baubau menjadi lebih produktif pasca pandemi Covid-19. Terbaru, Mahasiswa KKN Tematik UHO bersama Ketua LPPM UHO Dr. H.La Aba, S.Si.M.Si dan Tim PKM UHO menggelar Sosialisasi dan Pelatihan pembuatan kue berbahan pangan lokal, manajemen usaha, dan manajemen pemasaran berbasis digital kepada masyarakat di aula kantor Kecamatan Wolio Kota Baubau, Senin (22/8).

Ketua Tim Dosen Pembimbing Lapangan, Dr. Nanik Hindaryatiningsih, mengatakan, Kecamatan Wolio dipilih sebagai salah satu tempat kegiatan, karena merupakan kelompok masyarakat perkotaan dan merasakan dampak pandemi. Terlebih, lahan pertanian sudah tidak dimiliki lagi. Sementara untuk memperoleh kebutuhan setiap hari, semuanya diperoleh dengan membeli. “Empat olahan produk nantinya kita akan buat. Seperti bolu berbahan dasar pangan lokal jagung, bolu kukus berbahan dasar labu kuning, dodol serta es krim berbahan rumput laut,” jelasnya.

IKLAN SITTI SALEHA

Kegiatan itu sendiri berlangsung dengan konsep pemberian materi pada awal kegiatan, kemudian dilanjutkan dengan praktik langsung pengelolaan produk pemanfaatan pangan lokal. Pemanfaatan pangan lokal kini menjadi isu strategis. Perhatian masyarakat menjadi faktor utama, sebab saat ini bangsa Indonesia tengah diperhadapkan dengan krisis pangan. “Kita harus terus mendukung ibu-ibu.

Dengan menjual kue nantinya bisa tetap eksis meskipun masih dalam kondisi pandemi Covid-19. Semoga dampak dari kegiatan ini bisa membawa angin segar bagi para kaum ibu karena memberikan peluang bisnis sebagai penguatan ekonomi keluarga. Apalagi bahan dasar yang digunakan mudah diperoleh dan harganya pun relatif terjangkau karena merupakan hasil pertanian dan laut Kota Baubau, sambungnya.

Di tempat yang sama, Camat Wolio, Jufrin, sangat antusias menyambut pelatihan tersebut, karena sangat bermanfaat untuk kaum wanita, khususnya di wilayah pemerintahannya. Jufrin menambahkan kegiatan itu menghadirkan perwakilan warga dari tujuh kelurahan. Setiap kelurahan diwakili dua peserta yang mengikuti sosialisasi dan pelatihan. “Kita harapkan ibu-ibu peserta perwakilan dari tujuh kelurahan ini dapat melanjutkan dan menjalankan apa yang telah diterima, lalu menerapkannya. Sehingga dapat menambah perekonomian rumah tangga. Pemasarannya sudah tidak susah lagi, karena telah dibekali dengan pelatihan pemasaran berbasis digital. Dengan begitu produknya dapat bersaing karena dijual melalui media sosial,” tutupnya (c/mel)

  • Bagikan