KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Konstruksi fisik pembangunan Pasar Sentral Tomia telah berjalan sejak tanggal 18 Juli lalu dan ditarget tuntas pada Desember mendatang. Proyek tersebut akan menyerap anggaran sebesar Rp 2,6 miliar lebih.
Pekerjaan fisik pasar yang telah lama terbengkalai ini akan berlangsung selama lima bulan. Ini merupakan proyek tugas pembantuan (TP) dari anggaran pendapatan dan belanja nasional (APBN) tahun 2022. Di Wakatobi hanya pasar itu yang mendapatkan anggaran pada tahun ini.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Wakatobi, Safiuddin, menjelaskan, meski anggarannya dari APBN, namun proyek tersebut dilelang melalui Pemerintah Kabupaten. “Pekerjaannya dimulai bulan Juli. Setelah proses lelang yang dilaksanakan oleh daerah maka setelah selesai langsung mulai pekerjaan fisik,” ungkapnya, Minggu (21/8). Safiuddin berharap, setelah pekerjaan fisik selesai tahun ini, pasar tersebut bisa difungsikan masyarakat setempat pada 2023 mendatang. Sebab Pasar Sentral Tomia itu tidak dimanfaatkan sejak 10 tahun lalu. Sehingga dari pembangunan sebelumnya, sudah mulai rusak dan konstruksinya memprihatinkan.
“Karena memang sudah lama tidak pernah difungsikan. Makanya kita target tahun depan sudah bisa dimanfaatkan. Kita upayakan setelah pekerjaan fisik ini selesai, bisa digunakan,” tandasnya. Sementara itu, untuk pemanfaatan dana alokasi khusus (DAK) tahun ini, difokuskan di Pulau Binongko untuk pembangunan industri logam. Anggarannya mencapai Rp 6,8 miliar. Pekerjaannya sudah dimulai dan ditargetkan selesai tahun ini juga. (c/thy)