KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Saat ini, Kota Kendari kini mulai dipadati bangunan tinggi. Kondisi ini akan menjadi kendala pada saat melakukan evakuasi korban apabila terjadi sebuah bencana. Karena itu perlu teknik yang disebut High Angle Rescue Technique (HART) untuk melakukan evakuasi di tempat dan bangunan tinggi.
Menyadari hal tersebut, Universitas Halu Oleo (UHO) melalui Unit Kegiatan Mahasiswa Search and Rescue (UKM-SAR) UHO menggelar pelatihan High Angle Rescue Technique (HART) di Kantor Basarnas Kendari. Kegiatan ini diikuti oleh Anggota Muda, Badan Pengurus (BP), serta Dewan Pengurus Organisasi (DPO) SAR UHO. "High Angle Rescue Technique (HART) merupakan bagian dari operasi SAR atau pencarian dan penyelamatan yang dilibatkan pada saat evakuasi atau pemindahan korban pada medan khusus vertikal atau terjal serta curam, baik basah maupun kering," kata Ketua Umum UKM-SAR UHO, Muhammad Matin Adhiddia.
Menurut Matin, UKMSAR UHO kembali menggiatkan pelatihan HART sebab menjadi bagian dari jenjang peningkatan kompetensi rescuer. Tujuannya tak lain, agar evakuasi berjalan tanpa ada kendala karena rescuer sudah menguasai teknik tersebut. "Aplikasi HART selain digunakan dalam rock climbing dan caving atau susur gua, juga digunakan oleh para pekerja tambang, pekerja ketinggian dan sebagainya, " jelas Matin.
Ia menambahkan, saat ini di Kota Kendari sendiri sudah banyak gedung-gedung tinggi berlantai. Contohnya adalah hotel, kantor pemerintah, mall, dan tak lupa bangunan kampus. Bangunan kampus sendiri merupakan objek vital dan strategis yang didalamnya padat aktivitas akademik maupun non-akademik yang melibatkan banyak orang. "Maka dari itu seyogyanya diperlukan building code standar keselamatan untuk kondisi kontijensi bencana bila terjadi, yang diawali dengan rescuer untuk secara teknik mahir dalam penyelamatan dengan High Angle Rescue Technique (HART)," tandasnya.
Sementara itu, Kepala Pusat Sumber Daya Manusia dan Organisasi SAR UHO, Nur Haerati, menjelaskan pelatihan HART merupakan salah satu jenjang pelatihan yang masuk di program kerja Badan Pengurus (BP) khususnya di Pusat Sumber Daya Manusia dan Organisasi. "Pelatihan ini bertujuan menambah kembali pengetahuan terkait tali-temali, manajemen tandu, pengenalan peralatan High Angle Rescue Technique dan lain sebagainya. Sehingga penting bagi kami menggelar kegiatan ini. Terlebih ini akan memberi pemahaman bagi seluruh peserta tentang cara evaluasi korban bencana yang berada digedung-gedung tinggi," tutupnya. (rah/c)