Pacu Siswa Berprestasi, Dikbud Baubau Tingkatkan Kualitas Pendidikan

  • Bagikan
Kadis Dikbud Kota Baubau, La Ode Aswad (tengah, jas hitam) akrab berbaur dan berkomunikasi dengan para murid Sekolah Dasar, dalam sebuah kesempatan

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Pemerintah Kota (Pemkot) Baubau melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, terus berupaya maksimal meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di Metro itu. Di bawah kendali Kepala Dinas, La Ode Aswad, kinerja tersebut menunjukan pada sejumlah hasil positif. Misalnya, terus bertambahnya jumlah Sekolah Penggerak di Kota Baubau. Selain itu juga prestasi siswa meningkat karena mampu bersaing dalam lomba-lomba pada skala berjenjang. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Baubau, La Ode Aswad, membenarkan, jumlah Sekolah Penggerak terus bertambah. Tiga tahun diimplementasikan baik TK, SD hingga SMP sudah ada menjadi pelaksana Sekolah Penggerak. "Ini bukti bahwa kita terus berbenah dan mendapat hasil positif, bisa berdaya saing. Sehingga Kurikulum Merdeka Belajar ini secara bertahap bisa kita terapkan seutuhnya pada seluruh sekeloh," katanya.

Kadis Dikbud Baubau, La Ode Aswad (kiri) saat berdiskusi dengan Wali Kota, La Ode Ahmad Monianse dalam sebuah kesempatan

Selain peningkatan jumlah Sekolah Penggerak itu, Dinas Pendidikan Kota Baubau juga mendorong siswa mengukir prestasi. Kabid Pembinaan SMP Dinas Dikbud Kota Baubau, MZ. Ibrahim, mengatakan, ada tiga jalur prestasi siswa yang diperlombakan secara berjenjang. Mulai dari tingkat kota, provinsi hingga nasional. Yakni Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN), Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) dan Olimpiade Sains Nasional (OSN). "Jadi untuk lomba berjenjang itu ada tiga kategori, yakni sains, seni dan olahraga. Kita mendorong siswa untuk ikut dan berprestasi di bidangnya," ungkap MZ. Ibrahim.

Untuk tingkat kota, lanjut dia, sudah tuntas digelar sejak Juni lalu. Sedangkan pada level provinsi, sementara bergulir dan sudah ada yang pengumuman. Siswa kita ada yang masuk ke jenjang berikutnya.
"Untuk lomba OSN SMP tahun ini, itu siswa SMPN 4 Baubau untuk Mapel Matematika masuk peringkat nasional, dan dari SMP 3 Baubau Mapel IPA masuk perwakilan provinsi," katanya. Ia pun memastikan, Dikbud Baubau berada di garis terdepan memberikan dukungan terhadap siswa berprestasi. Terlebih bagi mereka yang mampu mengharumkan nama daerah ke tingkat nasional.

La Ode Aswad

"Itu sudah komitmen Pak Wali Kota (La Ode Ahmad Moninase) dan Pak Kadis. Jika ada yang lolos hingga ke tingkat nasional, kita pastikan mendampingi prosesnya sampai tuntas. Bahkan kepala sekolahnya masing-masing sudah diingatkan secara langsung untuk memberikan perhatian khusus," terangnya. Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Baubau, La Ode Aswad, mengatakan, dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan, pihaknya tak hanya fokus pada urusan kurikulum dan prestasi siswa. Dikbud juga berupaya agar semua layanan pendidikan bisa diakses merata oleh masyarakat. Saat ini masalah cukup serius juga menyangkut angka anak putus sekolah di Baubau.

Ajang O2SN, FLS2N dan OSN menjadi media untuk memacu para pelajar di Kota Baubau untuk berprestasi pada bidang masing-masing. Pihak Diknas terus mendorong para pelajar untuk ikut dalam berbagai perlombaan.

"Saya memang sedang berpikir untuk punya data ril angka putus sekolah kita. Apakah anak-anak di lampu merah itu sebenarnya warga kita atau bukan, kenapa mereka tidak bersekolah, ini akan kita identifikasi," katanya. Untuk itu, Ia menekankan agar semua kepala sekolah "keluar pagar", mengecek jika semua anak usia sekolah di sekitarnya sudah tercover di lembaga pendidikan yang dipimpinnya. Itu juga untuk menjawab kekhawatiran anak-anak usia sekolah tidak mendapat tempat yang pada akhirnya mereka memilih "turun ke jalan".

"Jalur lain itu silahkan, tapi diutamakan yang di sekitar sekolah. Itu wajib, Kasek jangan hanya tunggu laporan, harus cek sendiri keluar pagar sekolah untuk benar-benar dilihat," tegas Aswad. (mel/lyn/adv)

Daftar Sekolah Pelaksana Program Sekolah Penggerak
*Angkatan II Tahun 2022 :

  1. TKS Abdi Praja
  2. TKS Anak Shale Lipu
  3. TKS Kartika Wirabuana 51
  4. SDN 1 Bataraguru
  5. SDN 2 Bataraguru
  6. SDN 3 Baubau
  7. SMPN 3 Baubau
  8. SMPN 11 Baubau.
    *Angkatan III Tahun 2023 :
    1.TKS Al Mabrur
  9. SDN 2 Katobengke
  10. SDN Waruruna
  11. SMPN 9 Baubau
  12. SMPN 7 Baubau
  13. SMPN1 Baubau

Lindungi Situs Sejarah, Tetapkan Cagar Budaya

Baubau adalah kota multikultural yang memiliki banyak situs peninggalan sejarah. Peradaban masa lalu meninggalkan banyak simbol budaya yang kini mulai dilupakan generasinya. Untuk itu, Pemkot melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, menginisiasi penetapan sejumlah situs sejarah menjadi cagar budaya. Tujuannya untuk melindungi dan merawat agar tetap lestari di masa-masa mendatang. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Baubau, La Ode Aswad, mengatakan, keberadaan simbol-simbol peradaban masa lalu mulai tidak terurus dan hanya menjadi cerita dari masa ke masa. Sebagai reaksi dari kekhawatiran akan tergerusnya situs-situs sejarah itu, Dikbud membentuk tim ahli untuk menelusuri situs sejarah dan mengusulkannya sebagai cagar budaya. Mereka terdiri dari akademisi lokal yang berkompeten dibidang budaya.

"Ada tim ahli cagar budaya skala kota. Sudah beberapa hari mereka bekerja mulai rapat mulai bersidang menentukan mana saja benda cagar budaya yang ada di Baubau. Nanti akan ditindaklanjuti oleh SK wali kota,", katanya. Jika sudah ditetapkan lanjut dia, maka pemeliharaan atau rehabilitasi bisa didukung melalui anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD). Soal berada di bawah naungan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) apa, menurut Aswad tidaklah menjadi poin untuk diperdebatkan. Tujuannya hanya melindungi, sehingga penting untuk diberikan pengakuan legal dalam bentuk status cagar budaya itu.

Ada banyak situs yang layak ditelusuri, namun untuk efektifnya kinerja tim ahli, situs-situs itu akan diteliti bertahap. Setiap tahun akan ada benda, struktur ataupun bentuk lain situs sejarah yang ditetapkan sebagai cagar budaya. "Tahun ini kita fokus dulu di bangunan, seperti benteng dan rumah atau kantor penting di masa lalu yang masih ada sekarang. Itu selain Benteng Wolio, karena sudah masuk cagar budaya nasional," lanjut Aswad. Jika situs sejarah sudah memiliki sertifikat cagar budaya dari pemerintah, maka akan disosialisasikan ke masyarakat untuk diawasi dan dipelihara bersama-sama. "Tentu tidak bisa hanya pemerintah yang jaga, apalagi Dinas Pendidikan saja, kemampuan kita terbatas. Karena cagar budaya itu milik kita, maka mari menjadi tanggung jawab bersama," imbaunya. (mel/lyn/adv)

Situs Sejarah yang Dianggap Layak Menjadi Cagar Budaya :

  1. Masigi Baadia (Masjid Quba)
  2. Benteng Baadia
  3. Benteng Sorawolio Mangenge (Benteng Sorawolio I)
  4. Benteng Sorawolio Baau (Benteng Sorawolio II)
  5. Masigi Sorawolio (Masjid Sorawolio)
  6. Zawiah ABD. Ganiyu (Pesantren di Kelurahan Baadia)
  7. Kantor Residen (Kantor DP3A)
  8. Rumah Jabatan Asisten Residen (eks Rujab Bupati Buton)
  • Bagikan