Dua Mahasiswa Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra), Badarudin Sukirno dan Wd Sitti Halifa Meliana, berhasil lolos pada program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) 2 di Universitas Swadaya Gunung Jati, Jawa Barat. Program PMM merupakan salah satu program unggulan dari Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) Kemendikbudristek.
Program ini akan berlangsung selama satu semester, secara luring. Rektor Unsultra, Prof. Dr. Ir. Andi Bahrun, M.Sc., Agric., mengaku sangat bersyukur dan mengapresiasi atas capaian kedua mahasiswa Unsultra yang berhasil lolos dalam program PMM 2. Serta terpilih sebagai kepala dan wakil kepala suku PMM 2 periode 2022-2023. "Tentunya, ini masih tergolong sedikit.
Tetapi, bagi kami dari kedua mahasiswa ini kedepannya bisa memberikan motivasi dan inspirasi baik kepada pimpinan, dosen, terlebih kepada mahasiswa yang ada di Unsultra. Selain itu, mereka tidak melewatkan kesempatan yang diberikan. Karena ini merupakan kesempatan yang sangat baik. Saya juga memberikan target kepada mereka agar bisa melampaui apa yang telah di targetkan oleh Kemendikbudristek dan LPDP," kata Rektor Unsultra, Kamis (18/8).
Rektor tiga periode itu menambahkan, PMM bertujuan sesuai dengan slogannya, yakni Bertukar Sementara Bermakna Selamanya. Bagian dari implementasi Merdeka Belajar- Kampus Merdeka (MBKM). "Jadi mereka menyelesaikan 20 SKS di luar kampusnya. Dan program studinya tidak sesuai dengan program studi di kampusnya. Mereka diwajibkan untuk memilih mata kuliah di luar program studinya. Dan, itulah yang di maksud MBKM, mahasiswa di beri kebebasan memilih mata kuliah yang kiranya dapat bermanfat untuk masa depannya," ujarnya.
Selain itu, Prof. Andi Bahrun berharap, agar kedua mahasiswa tersebut tidak hanya sukses di dalam menyelesaikan mata kuliah yang ditargetkan tetapi juga sukses sebagai kepala suku dan wakil kepala suku. "Mereka harus mampu mengelola program itu dengan baik. Serta mampu memfasilitasi kerja sama antara Unsultra dan Universitas Swadaya Gunung Jati. Sekaligus memfasilitasi kegiatan seperti webinar bersama dan kegiatan mahasiswa lainnya. Dan mampu mengenal dan memperkenalkan budaya sesama peserta," tutup Mantan Ketua Universitas Terbuka Kendari ini. (deh/b)