KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Sejarah mencatat Buton adalah salah satu peradaban tertua di negeri ini. Mulai dari masa kerajaan hingga kesultanan yang berganti lebih dari 10 generasi. Pasca proklamasi kemerdekaan 1945, sejumlah wilayah kemudian dibagi menjadi daerah tingkat I. Kala itu Buton masuk dalam wilayah administrasi Sulawesi Selatan Tenggara (Sulselra).
Pada perkembangannya, Ir. Soekarno selaku Presiden RI saat itu menandatangani UU nomor 29 tahun 1959 tentang pembentukan daerah tingkat II di Sulawesi, salah satunya adalah Buton. Berangkat dari UU yang diterbitkan 4 Juli itu, ditunjuklah Bupati Buton pertama La Ode Abdul Halim (1960-1964). Pusat pemerintahannya ada di Baubau.
Kini, proses panjang telah dilewati, Buton pun sudah melahirkan banyak daerah baru. Dimulai dengan pemekaran ibu kota kabupaten yakni Kotamadya Baubau tahun 2001, disusul dengan Kabupaten Bombana dan Kabupaten Wakatobi pada tahun 2003.
Pada tahun 2014 lahir lagi otonom baru Buton Selatan (Busel) dan Buton Tengah (Buteng). Perkembangan dan pemekaran wilayah saat itu merupakan keniscayaan yang harus dilakukan guna percepatan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Maka sebagai salah satu daerah kabupaten yang tertua di jazirah Sulawesi Tenggara harus mengembangkan wilayah guna memperpendek rentang kendali dan peningkatan pembangunan.
Terlepas secara administrasi dari Kota Baubau, Kabupaten Buton memindahkan ibukotanya di Pasarwajo. Sejak saat itu, pemerintah daerah hanya memperingati hari jadi ibu kota yakni setiap 10 Juni. Olehnya itu, dipenghujung masa baktinya, Bupati La Bakry menggagas penetapan hari jadi kabupaten agar histori pembentukan daerah itu bisa diperingati dan dirasakan oleh seluruh masyarakat Buton di 7 kecamatan 83 desa dan 12 kelurahan.
Setelah melewati kajian mendalam berdasarkan kajian history dan bukti-bukti otentik sejarah mencatat bahwa pembentukan Kabupaten Buton merujuk UU No 29 tahun 1959 itu. Legislatif setuju, palu diketuk. Maka jadilah HUT Kabupaten Buton ke 63 dirayakan perdana tahun 2022.
Sejarah pun akan mencatat nama Bupati La Bakry adalah inisiator hari jadi Kabupaten Buton. Bupati Buton, La Bakry, mengatakan peringatan HUT Kabupaten kini bisa dirasakan seluruh lapisan masyarakat Buton. Sebab selama ini, Pemkab hanya memeringati hari jadi Pasarwajo sebagai ibu kota kabupaten pada setiap 10 Juni.
"Ini juga berkat kerjasama yang baik bersama DPRD Kabupaten Buton. Begitu Perda ini kita ajukan disambut baik lalu dikaji bersama dan akhirnya ditetapkan. Makanya pemerintah juga mengapresiasi sumbangsih DPRD," jelasnya.
Meski baru pertama kali diperingati dalam skala yang lebih besar, tidak berarti masyarakat merasa Buton sebagai daerah baru. Sebab Buton adalah kabupaten induk yang sudah mengalami banyak kemajuan. "Kita sudah 63 tahun. Bahkan sebelum diundangkan, Buton sudah dikenal sejak dulu. Tentu harapan saya, kita semakin berkembang, maju dengan segala potensi dan kekayaan alam yang ada," tambah La Bakry. (b/lyn)
Diapresiasi Gubernur, Dipuji Pendahulu
Gubernur Ali Mazi menyebut sebagai kabupaten induk, Buton sudah melewati banyak dinamika pembangunan. Selama dipimpin 5 tahun oleh pasangan bupati dan wakil bupati La Bakry dan Iis Elianti, capaian pembangunan Buton makin nyata. Duet kepala daerah itu disebut Ali Mazi sudah memajukan daerah sesuai potensinya. Mulai dari aspal Buton, infrastruktur publik, perikanan dan pertanian, pariwisata dan lainnya.
"Setelah 63 tahun terbentuk, Buton sudah melewati begitu banyak dinamika, namun pembangunan terus berjalan, dan sudah banyak capaian pemerintah saat ini. Dan patut kita apresiasi," katanya.
Ali Mazi menyampaikan, jika kepemimpinan La Bakry juga sudah menorehkan catatan sejarah yang cukup penting. Sebab diusianya yang ke-63 tahun, untuk pertama kali ulang tahun Kabupaten Buton bisa diperingati sejak diundangkannya Pembentukan Kabupaten Buton pada tanggal 4 Juli 1959 silam.
Untuk itu, Gubernur Ali Mazi menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Bupati Buton La Bakry dan Wakil Bupati Buton Iis Elianti bersama jajaran Pemerintah Kabupaten Buton, kepada DPRD dan Forkopimda Kabupaten Buton, serta kepada pihak-pihak yang telah berkontribusi dalam penentuan dan pelaksanaan peringatan hari bersejarah ini.
“Saya perlu mengingatkan, bahwa kegiatan Perayaan Hari Jadi Kabupaten Buton adalah sejarah dan pencapaian luar biasa bagi daerah," tambah dia.
Selain gubernur, pujian atas kepemimpinan La Bakry-Iis Elianti juga datang dari seniornya, Safei Kahar. Mantan Bupati Buton dua periode ini mengapresiasi lahirnya Perda HUT kabupaten itu. “Saya memberikan apresiasi kepada Bupati Buton La Bakry. Beliau telah sempat menyelenggarakan hari ulang tahun yang ke-63 tahun,” katanya.
Selain itu, Safei Kahar menyampaikan bahwa kabupaten Buton saat ini mengalami perkembangan dalam berbagai aspek pembangunan. "Alhamdulillah semakin baik, juga pelayanan masyarakat semakin baik, pelabuhan sudah berfungsi,” pungkasnya. (b/lyn)