Lagi, Dua Penderita DBD Meninggal

  • Bagikan
Ellfi


-Jika Demam, Warga Diminta Segera ke Puskesmas

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Sebagian warga metro masih menganggap enteng penyakit Demam Berdarah Dengue. Padahal jika telat ditangani, penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti bisa menyebabkan kematian. Baru-baru ini, dua penderita DBD harus kehilangan nyawa lantaran terlambat penanganan.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kendari, Ellfi mengungkapkan kasus DBD di Kota Kendari terus meningkat. Hingga Agustus, sebanyak 170 warga yang terinfeksi wabah DBD atau meningkat 15 kasus dibanding Juli lalu.

Dari total kasus DBD, empat penderita dinyatakan meninggal. Dua kasus di bulan April dan 2 kasus lainnya belum lama ini. Penyebabnya akibat telat ditangani. Masyarakat masih menganggap demam merupakan sakit biasa. Padahal itu adalah salah satu gejala DBD.

"Jadi diharapkan, bagi warga yang merasa dirinya demam segera lakukan pemeriksaan ke puskesmas terdekat. Agar segera dilakukan tindakan. Karena biasanya orang menganggapnya hanya demam biasa. Padahal sudah terinfeksi DBD," ujar Ellfi, Jumat (12/8).

Sejauh ini, pihaknya terus berupaya sosialisasikan kepada masyarakat sebagai langkah awal dalam mencegah DBD. Untuk mencegah penularan DBD, Ellfi meminta masyarakat untuk senantiasa menjaga kebersihan lingkungan dengan menerapkan perilaku 3M yakni rajin menguras bak mandi, menutup tempat penampungan air dan mengubur barang bekas (sampah).

"Itu penting dilakukan untuk menghilangkan tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti. Jika di dalam satu keluarga sudah ada yang terpapar DBD, segera dibawa ke rumah sakit (RS) agar tidak menular ke anggota yang lain," saran Ellfi.

Jika melihat kondisi cuaca saat ini kata dia, sangat mendukung pengembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti. Kaleng dan wadah yang berserakan bisa menjadi tempat nyamuk bertelur. Untuk mencegah pengembangbiakan perlu kesadaran membersihkan lingkungan sekitar. (b/win)

Penderita DBD di Kendari
-12 Agustus 170 Kasus (Tambah dua Kasus menjadi 4 Meninggal)
-17 Juli 155 Kasus (2 Kasus Meninggal)

Penyebab Kematian
-Keterlambatan Ditangani
-Warga Anggap Demam Biasa
-Masa Inkubasi Cepat dan Resiko Kematian Tinggi

Pencegahan
-Galakkan Gerakan 3 M
-Terapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
-Lakukan Fogging
-Lansung ke Puskesmas Jika Demam

Ciri-Ciri DBD
-Demam Tinggi
-Mual
-Muntah
-Bintik Merah pada Kulit

Sumber Dinas Kesehatan Kota Kendari
Data Diolah Kendari Pos

  • Bagikan