Enggan Vaksin, ASN Pemprov Bisa Kena Sanksi

  • Bagikan

Kebut Vaksinasi Booster

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Pandemi Covid-19 mulai mereda. Tapi harus tetap waspada. Membentengi diri dengan vaksinasi. Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sultra terus mengebut capaian vaksinasi dosis ketiga (booster). Kepala Dinkes Sultra dr. Putu Agustin Kusumawati, mengatakan, vaksinasi covid-19 masih terus berjalan. Diakuinya, progres vaksinasi booster hingga Agustus ini baru mencapai 11,51 persen.

"Capaian vaksin booster kita saat ini masih sedikit, berada dikisaran angka 230.552 atau 11,51 persen. Kita ditargetkan hingga Agustus ini capaian vaksin booster ini harus mencapai 70 persen. Di sisa waktu Agustus ini, kita akan kebut agar target bisa tercapai," ujar dr. Putu Agustin Kusumawati kepada Kendari Pos, kemarin.

dr. Putu Agustin mengaku optimistis dapat mencapai target 70 persen vaksinasi booster di Sultra. Untuk mencapai target yang sudah ditetapkan, dr. Putu Agustin terus berkoordinasi dengan BIN, Polda dan TNI dalam menyediakan gerai-gerai vaksin. Tujuannya untuk memudahkan masyarakat mendapatkan pelayanan vaksinasi.

Selain itu, akselerasi vaksinasi booster didukung dengan kebijakan Pemprov Sultra yang mewajibkan ASN Pemprov-termasuk keluarganya-untuk pro aktif vaksin booster. Bahkan, ASN yang enggan vaksin akan dikenakan sanksi.

"Kebijakan ini sudah mulai kita jalankan dan sudah berlangsung selama satu minggu. Kenapa kita dorong ASN dan keluarganya untuk mengikuti vaksin, karena kita ingin ASN ini menjadi contoh untuk masyarakat luas," tutur dr. Putu Agustin.

Menurut dr. Putu Agustin, rendahnya partisipasi masyarakat vaksin booster diduga karena berasumsi Sultra ini masih zona hijau. Sehingga tidak perlu lagi khawatir akan penyebaran Covid-19. Kondisi itu diperparah dengan inofrmasi hoaks yang beredar di masyarakat.

"Saya sudah berkoordinasi dengan Diskominfo Sultra untuk menangkal informasi hoaks tentang vaksinasi Covid-19. Selain itu kita akan sosialisasikan ke media massa tentang pentingnya vaksinasi itu bagi masyarakat yakni untuk meningkatkan imunitas. Sebab, sampai saat ini pandemi Covid-19 belum berhenti," jelas dr. Putu Agustin.

Jika capaian vaksin booster masih harus dikebut, berbeda halnya dengan vaksin dosis satu (I) dan dosis dua (II). Vaksin dosis satu mencapai 1.791.514 orang atau 89.46 persen. Sedangkan vaksin dosis dua mencapai 1.299.132 orang atau 64.87 persen.

"Capaian vaksinasi tertinggi baik dosis satu sampai booster itu bervariasi. Capaian vaksinasi dosis satu dan dua tertinggi ada di Kabupaten Konawe Utara (Kout). Vaksinasi dosis satu yang terendah di Kabupaten Kolaka Timur (Koltim) dan vaksinasi dosis dua terendah di Kabupaten Muna," ungkap dr. Putu Agustin.

dr. Putu Agustin menghimbau masyarakat agar aktif vaksin booster untuk mencegah penyebaran Covid-19 dan tetap mematuhi protokol kesehatan (Prokes) pencegahan Covid-19. Apalagi saat ini muncul varian baru, sehingga vaksin dan prokes menjadi ujung tombak mencegah penyebaran virus ini. (jib/c)

  • Bagikan