KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Pemerintah terus mendorong kemandirian penyandang disabilitas. Tiap tahun, pemerintah menyalurkan bantuan yang bisa digunakan sebagai usaha produktif. Salah satunya melalui program Asistensi Rehabilitasi Sosial (Atensi).
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Kendari Abdul Rauf mengatakan kuota bantuan Atensi tahun ini mengalami penurunan. Jika tahun 2021 sebanyak 341 penerima, tahun ini hanya 70 penyandang disabilitas yang menerima bantuan program Kementerian Sosial (Kemensos) ini.
"Atensi merupakan layanan rehabilitasi sosial yang menggunakan pendekatan berbasis keluarga. Bantuan yang akan diberikan pada penyandang disabilitas ini berupa uang tunai," kata Abdul Rauf kepada Kendari Pos, Jumat (12/8).
Bantuan tersebut lanjutnya, akan dibelanjakan sesuai kebutuhan usaha produktif. Misalnya, warung kelontong, usaha tata boga, menjahit, laundry, sablon, pijak urut hingga peternakan ayam. Saat ini, pemerintah masih melakukan pendataan.
"Syarat penerima atensi disabilitas ini tidak doubel dalam menerima bantuan apapun dari pemerintah. Hasil pendataan diserahkan ke Loka Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Rungu Wicara (LRSPDSRW) Meohai Kendari. Nantinya, mereka yang akan mengirim ke pemerintah pusat," ujarnya.
Program Atensi sambungnya, merupakan wujud kehadiran Kemensos dalam memberikan layanan bagi Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) khususnya penyandang disabilitas fisik. Pada dasarnya, Pemkot siap berkolaborasi dengan pusat dalam memberikan layanan bagi penyandang disabilitas fisik.
"Kami menyambut baik program Atensi karena seberapa besar bantuan yang disalurkan akan membawa manfaat bagi penyandang disabilitas. Dengan adanya layanan ini diharapkan dapat mewujudkan masyarakat yang lebih terhadap penyandang disabilitas serta upaya untuk mengembalikan keberfungsian sosial penerima manfaat dalam memenuhi kebutuhan dasarnya," pungkasnya. (b/win)