-Rayakan 106 Tahun Injil di Bumi Anoa
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Umat Kristen Protestan di Bumi Anoa tengah bersuka cita merayakan 106 tahun injil masuk di daerah ini. Sebagai ungkapan rasa syukur, Sinode Gereja Protestan di Sulawesi Tenggara (Gepsultra) menggelar seminar sehari sebagai salah salah satu rangkaian pekan misi pelayanan. Lewat seminar yang dihadiri seluruh jemaat dan perwakilan tokoh agama itu diharapkan bisa mewujudkan masyarakat Sultra yang hidup dalam kerukunan dan harmonis.
Ketua Badan Pekerja Majelis Sinode Gepsultra, Pdt. Marthen Sambira, S.Th, mengatakan pekan misi dilaksanakan dalam rangka menandai pengakuan dan penyertaan Tuhan atas hadirnya Injil di Bumi Anoa. "Pekan misi Gepsultra digelar dengan berbagai rangkaian kegiatan yang telah dilakukan. Diharapkan bisa dimaknai sebagai panggilan misinya terhadap masyarakat majemuk dengan berupaya membuka wawasan bagaimanai berkehidupan dengan umat yang lain, yang saat ini kita kenal dengan moderasi beragama," ungkap Marthen Sambira, Kamis (11/8).
Marthen berharap, pekan misi Gepsultra memperingati 106 tahun injil masuk Sultra semakin meneguhkan keberadaan komunitas Kristen dan menjadi berkat bagi masyarakat. "Melalui pekan misi Gepsultra, kita dapat mengokohkan persatuan dalam kerukunan dalam keharmonisan, merawat kedamaian hidup dengan siapapun dari berbagai latar belakang," ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Kanwil Kemenag Sultra yang diwakili Kepala Bagian Tata Usaha, Muhammad Basri, menyambut baik pelaksanaan berbagai rangkaian kegiatan dalam Pekan Misi Gepsultra memeringati 106 tahun injil masuk Sultra.
Menurutnya, kegiatan tersebut sangat positif dan sejalan dengan program Kementerian Agama yakni moderasi beragama. "Moderasi beragama penting karena kita adalah bangsa yang besar dan majemuk. Oleh karena itu perlu kita perkuat melalui pekan misi Gepsultra ini," ungkap Basri. Ia yakin, apa yang dilakukan oleh Gepsultra bisa memperkuat bahtera pelayanan.
"Kuncinya kita membangun keharmonisan antar umat beragama dengan salam tiga B. Bersama, Bersatu, Bersaudara. Bersama kita bisa, bersatu kita kuat, bersaudara kita rukun," tambahnya.
Hal senada juga diungkapkan Gubernur Sultra yang diwakili Asisten 1 Setprov, Muhammad Ilyas Abibu. Ia mengapresiasi pelaksanaan pekan misi Gepsultra tahun ini dan berharap, melalui kegiatan tersebut dapat membentuk hidup manusia agar bisa tumbuh bersama-sama, aman, damai dan harmonis. Kehadiran gereja di Sultra bisa menjadi berkah dan memperkokoh masyarakat agar lebih harmonis dan damai berdasarkan Pancasila dan undang-undang dasar.
"Kegiatan ini juga sejalan dengan salah satu pilar pembangunan Sultra yang tertuang dalam RPJM tahun 2018-2023 yakni mewujudkan Sultra beriman dan berbudaya. Program tersebut merupakan salah satu komitmen pembangunan Pemprov Sultra untuk memberikan ruang, tempat dan kesejahteraan bersama, didorong dan ikut seta bersama pemerintah di Sultra yang aman dan damai," pungkasnya.
Untuk diketahui, pekan misi Gepsultra menggelar bebagai kegiatan pelayanan dan sosial. Mulai dari pengobatan gratis, hingga penanaman sejumlah pohon, termasuk menyelenggarakan kebaktian penyegaran iman. Ketua Penyelenggara kegiatan tahun ini diamanahkan kepada Pnt. Serly Patiung, SE. (b/ags)