KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Universitas Halu Oleo (UHO) terus berupaya memberikan edukasi kepada masyarakat, khususnya pedagang kecil agar melek penggunaan teknologi. Kali ini, Dosen Universitas Halu Oleo melalui Program Kemitraan Masyarakat (PKM) yang dipimpin Prof. Dr. Sri Wahyuni, M.Si melakukan edukasi, guna mendorong pemberdayaan pedagang kasoami dan pengrajin Kaopi berbasis pemasaran digital di Kelurahan Padaleu, Kecamatan Kambu, Kota Kendari, Kamis (11/8).
Salah satu TIM PKM UHO, Dr. Sarinah mengatakan, digital marketing sangat perlu dalam setiap pemasaran prodak di era saat ini. UHO tentu menyadari itu, sehingga dilakukan kegiatan edukasi kepada pedagang Kasoami agar ke depan pemasarannya bisa berbasis digital. "PKM di Kelurahan Padaleu ini, kami menghadirkan pedagang Kasoami, pedagang di wilayah Padaleu serta ibu-ibu yang tertarik dengan beragam produk dari bahan Tepung Kaopi dan masyarakat sekitar," terangnya.
Dia menjelaskan, program kemitraan masyarakat UHO, juga mengajarkan cara pengolahan produk Kaopi agar memiliki nilai tambah. Apalagi, saat ini Pemerintah Kota Kendari telah mendorong “go digital” untuk pelaku UMKM dan ini juga didukung UHO. "Dengan dukungan itu, pedagang Kasoami dan pengrajin Kaopi yang ada di pasar tradisional, bisa menjual produknya secara online. Tentu dengan kemasan dan bentuk yang lebih menarik. Sehingga pasarnya bisa lebih luas. Jadi kita memang harus go digital," kata Dosen Fakultas Pertanian itu.
Ditempat yang sama, Lurah Padaleu Kota Kendari, Abdiansyah mengaku sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada TIM PKM UHO. Sebab, sudah menyelenggarakan kegiatan edukasi pemasaran digital. Khususnya kepada pedagang Kasoami. "Terima kasih seluruh tim PKM UHO. Apalagi ini adalah salah satu bentuk penyuluhan dan penyegaran tentang pangan lokal khususnya Kasoami. Dengan begitu dapat memberdayakan dan mengedukasi masyarakat terkait sistem dan bahan olahan Kaopi, yang tidak hanya dalam bentuk Kasoami, tapi bisa lebih berkualitas dan nilai jual tinggi. Seperti pizza, cake, nugget, brownies. Meskipun semua tentu butuh proses," bebernya.
Sementara itu, salah satu pemateri dalam kegiatan, Andi Dahlan mengatakan, digital marketing tentu sangat penting untuk memasarkan segala produk. Terlebih, untuk produk-produk lokal seperti Kasoami. Bila melihat survei yang ada, pengguna Internet seluruh Indonesia sudah mencapai 97 persen. Sehingga penggunaan aplikasi belanja online, setiap tahun naik menjadi 451 persen. Karenanya penting untuk edukasi digital marketing kepada pelaku usaha. "Saat ini, di era digital yang semakin maju, hanya dengan menggunakan handphone semua sudah bisa belanja. Sehingga kita semua perlu untuk beradaptasi dengan kemajuan sistem digital, agar para pedagang produk lokal tak tergerus oleh perkembangan teknologi," ujar Statiswaty Dosen Teknik Informatika yang merupakan anggota TIM PKM UHO.
Disisi lain, kata dia, pedagang juga harus paham strategi persiapan digital marketing Kasoami. Baik ukuran produk, berat produk,bentuk dan tampilan produk, kemasan, rasa, aroma dan tekstur produk. Serta bagaimana menghadirkan inovasi cita rasa Kasoami. "Dengan inovasi ini tentu akan ada nilai tambah produk Kasoami yang dijual online. Meski harga lebih mahal, namun peminatnya pasti bisa jauh lebih tinggi. Sebab dengan inovasi itu bisa dipesan secara online dengan pasar yang lebih luas," pungkasnya. Ll. (b/rah)