KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Ethno Carnival Pekan Seni dan Olahraga (Pesona) I Perguruan Keagamaan Negeri (PTKN) se-Indonesia di UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Jawa Barat masih berlangsung. Dalam memeriahkan momen tersebut, Kontingen Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari menghadirkan tampilan epik, dengan menggunakan kostum bertema Raja Buton, Wa Kaa Kaa.
Rektor IAIN Kendari, Prof. Dr. Faizah Binti Awad yang turut hadir dalam momen itu, mengaku terus memberikan semangat kepada atlet, supaya menunjukkan kemampuan terbaiknya pada ajang Pesona PTKN. Bahkan besar harapannya, kontingen IAIN Kendari dapat membawa pulang medali. “Saya berharap, atlet terus bersemangat, percaya diri dan mengeluarkan potensi terbaiknya. Pembinaan dan latihan yang dijalani selama ini, menjadi modal besar. Tugas atlet hanya berjuang. Jika berhasil mendapat juara, itu sebagai bonus dari perjuangan,” ungkap Prof Faizah, kemarin.
Dia menjelaskan, dalam pertandingan hari pertama, ia bersama wakil rektor dan official menyaksikan. Juga mendampingi mahasiswa di beberapa lokasi lomba sebagai bentuk dukungan kepada atlet. "Sejauh ini, IAIN Kendari belum memperoleh medali dari empat cabang yang dipertandingkan. Meskipun demikian, atlet tetap memegang komitmen untuk berjuang dan memberikan penampilan terbaiknya pada seluruh cabang yang diikuti," bebernya.
Dia menambahkan, IAIN memilih Kostum Raja Buton Wa Kaa Kaa untuk diangkat dalam ajang ini. Sebab dinilai memiliki keunikan. Menurut sejarah, Raja Wa Kaa Kaa merupakan raja perempuan pertama di Kerajaan Buton yang sangat cantik dan memiliki kecerdasan, bijaksana, berani, dan tangguh. Lanjutnya, karena sifatnya itu, Wa Kaa Kaa diangkat sebagai raja oleh pemuka adat. Dia memerintah di Kerajaan Buton pada abad ke-13 Masehi selama kurang lebih 34 tahun. Kerajaan Buton atau Kerajaan Wolio yang berpusat di Kota Baubau Sulawesi Tenggara kini dikenal masyarakat luas sebagai salah satu khazanah budaya Nusantara. "Karakter Raja Wa Kaa Kaa diperagakan oleh mahasiswi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Kendari, Andi Nurcahayati. Kostum bernuansa merah yang dikenakan, memiliki tinggi dua meter dan berat sekitar 15 kilogram. Bernuansa warna merah menyala untuk menarik perhatian penonton, "bebernya.
Andi Nurcahayati, kata dia, tampil di barisan paling akhir. Tapi menyempatkan diri menyampaikan salam dari masyarakat Sulawesi Tenggara kepada Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, para rektor dan tamu undangan lainnya yang hadir pada perhelatan akbar tersebut. Parade Ethno Carnival merupakan wadah kontingen untuk memperkenalkan budaya dan etnis dari daerah masing- masing. Ini menambah semarak upacara pembukaan kompetisi antarmahasiswa ini. "Selain Ethno Carnival, pembukaan Pesona juga diwarnai dengan pertunjukan drumband dari Krida Nusantara, parade bendera kontingen, pawai baju adat dan pengibaran bendera pesona oleh atlet berprestasi internasional, " tutupnya.
Sebagai informasi , kont ingen IAIN Kendar i pada Pesona I PTKN berjumlah 43 orang terdiri atas Wakil Rektor III Dr H. Herman, M.Pd.I, official dan at let . IAIN Kendari mengikuti 14 jenis perlombaan yang diselenggarakan secara luar jaringan. (b/rah)