KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Para siswa-siswi SMK di Kabupaten Bombana diedukasi tentang empat pilar kebangsaan. Oleh anggota MPR RI Andi Nirwana Sebbu, mereka di beri pemahaman tentang ideologi bangsa, semboyan, konstitusi dan bentuk negara. Turut hadir Bupati Bombana, H. Tafdil dan Dr. Muhammad Idrus selaku pemateri.
“Empat pilar kebangsaan penting dipahami dan ditanamkan pada generasi muda bangsa Indonesia. Terlebih, saat ini milenial dihadapkan dengan kecanggihan tekonologu yang memberikan kemudahan untuk mendapatkan informasi dari dunia luar,” ungkap anggota MPR RI itu saat sosialisasi empat pilar kebangsaan kepada siswa SMK di Bombana, Sening (8/8).
Andi Nirwana berharap melaui sosialisasi ini, para generasi muda dapat memahami serta mengimplementasikan empat pilar kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari. Generasi muda diharapkan memiliki jiwa nasionalisme sebagai wujud cinta tanah air.
“Kita sering mengatakan NKRI harga mati. Namun, terkadang perilaku dalam kehidupan sehari-hari belum mencerminkan hal tersebut. Sebagai contoh, ketika sedang berjalan diluar ada seseorang menemukan bendera merah putih terjatuh dari tiang dan membiarkan bendera itu tergeletak begitu saja, tanpa berinisiatif untuk mengambilnya, maka itu belum menggambarkan cinta tanah air. Untuk itu lah, penanaman nilai-nilai kebangsaan yang kuat harus di berikan sejak dini,” katanya.
Sementara itu, Bupati Bombana H. Tafdil mengapresiasi sosialisasi empat pilar kepada generasi muda Bombana. Menurut Tafdil, penting memberikan pemahaman empat pilar kebangsaan kepada para siswa yang merupakan generasi milenial. Sebab, nilai-nilai yang terdapat dalam empat pilar ini dapat dijadikan pedoman hidup dalam merawat kebersamaan, terlebih lagi bangsa ini terdiri dari berbagai suku, ras agama yang berbeda-beda.
“Kita ini beragam suku, agama dan bahasa. Karena itu, perbedaan yang ada harus terus kita rekatkan, salah satu perekatnya yakni empat pilar. Kita ini harus bersyukur berada di negara Indonesia. Berbeda-beda tapi tetap damai, padahal potensi untuk terjadi perpecahan sangat besar karena kita berbeda-beda, tetapi itu tidak terjadi karena adanya empat pilar,” pungkasnya. (idh).