KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Tercatat baru Rp 241,8 miliar atau 32,60 persen anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2022 di Kolaka Timur (Koltim) yang dibelanjakan hingga 30 Juni lalu. Diketahui, total anggaran yang akan dikelola pada tahun ini mencapai Rp 742.074.572.013 miliar, tahun ini. Meskipun belum setengah dari APBD, Pemkab Koltim akan terus memaksimalkan realisasi serapan pada setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Supaya sebelum APBD Perubahan, tingkat serapan meningkat.
Pj. Bupati Koltim, H. Sulwan Aboenawas, menyampaikan, realisasi belanja Pemkab harus terus ditingkatkan untuk memaksimalkan serapan. Sulwan mengaku, berbagai langkah percepatan sudah dilakukan, seperti rapat bersama kepala OPD dan evaluasi pada setiap satuan kerja yang kegiatannya belum berjalan sama sekali. "Alhamdulillah langkah yang telah ditempuh perlahan membuahkan hasil. Saya berpikir, perputaran ekonomi daerah ini akan semakin baik apabila ditopang pergerakan proyek. Meskipun masyarakat sebagai petani, tetapi yang mengerakan harus dibantu perputaran proyek dari APBD," jelasnya, akhir pekan lalu.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Sulawesi Tenggara itu menegaskan, setiap kepala OPD harus lebih lihai melihat program yang skala prioritas dan bisa dituntaskan secepatnya. Harapannya, program OPD bisa dimaksimalkan untuk meningkatkan realisasi anggaran. "Serapan anggaran terus didorong supaya lebih maksimal pada semua OPD, terutama yang memiliki proyek fisik," sambung Sulwan. Sementara itu, Plt. Badan Keuangan Dan Aset Daerah Pemkab Koltim, Aspian Suute, membenarkan, sesuai data Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawasi Tenggara (Sultra), realisasi belanja Pemkab Koltim periode tanggal 1 Januari hingga 30 Juni baru Rp 241,8 miliar atau 32,60 persen. Sementara data realisasi pendapatan dana transfer dari total Rp 684,4 miliar dan realisasi Rp 334,3 miliar atau 48,85 persen.
"Data realisasi terus bergerak seiring progres percepatan serapan OPD. Uang muka untuk proyek penunjukan langsung sudah dicairkan, sehingga pergerakan serapan anggaran terus meningkat. Realisasi belanja modal juga terus kita pacu untuk mendongkrak penyerapan," tutup Aspian. (b/kus)