--Wali Kota Sulkarnain Menata Wajah Kota Kendari
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Wajah Kota Kendari semakin apik. Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir terus bergerak menata wajah kota. Salah satunya melalui program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) Skala Lingkungan. Tahun ini, Wali Kota Sulkarnain berhasil mendapatkan program Kotaku dari Kementerian PUPR.
Program itu difokuskan pada empat kelurahan, yakni Kelurahan Anggoeya, Rahandouna, Wuawua, dan Kelurahan Pondambea. Wali Kota Sulkarnain meluncurkan program Kotaku yang ditandai dengan peletakkan batu pertama di Kelurahan Anggoeya, Jumat (5/8), kemarin. Wali kota juga menyalurkan bantuan masing-masing sekira Rp 750 juta untuk empat kelurahan itu.
Wali Kota Sulkarnain mengatakan suksesnya Kota Kendari mendapatkan bantuan program Kotaku tak lepas dari dukungan penuh Wakil Ketua Komisi V DPR RI Ridwan Bae. "Kita patut bersyukur dan berterima kasih atas kehadiran Ridwan Bae yang peduli dalam mengatasi masalah kekumuhan di Kota Kendari," ujar Wali Kota Sulkarnain Kadir, kemarin.
Wali Kota Sulkarnain mengapresiasi seluruh jajarannya yang bekerja keras menyiapkan dokumen usulan program Kotaku, sehingga bisa diterima dan disetujui pemerintah pusat. Politisi Partai Keadilan Sejahtera itu berpesan kepada seluruh masyarakat Kendari untuk mendukung penuh program Kotaku. Sebab, manfaat program ini akan dinikmati langsung masyarakat baik dari terciptanya kawasan yang bebas kumuh, banjir maupun manfaat pemberdayaan masyarakat.
"Saya juga minta kepada masyarakat agar menjaga sarana Kotaku jika sudah selesai dibangun. Harap dirawat supaya bisa bertahan lama. Sehingga kita bisa beralih ke wilayah yang lain," pinta Wali Kota Sulkarnain.
Pada kesempatan yang sama, Kasubdit Wilayah III Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman (PKP) Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR Herman Tobo, mengatakan dalam program Kotaku skala lingkungan ini terdapat dua fokus pengerjaan yakni peningkatan drainase dan jalan lingkungan.
Herman menjelaskan, peningkatan drainase penting dilakukan untuk mencegah terjadinya genangan air dan banjir. Sementara untuk peningkatan jalan lingkungan lebih berfokus pada pambangunan jalan penghubung antarkelurahan atau antarpermukiman warga.
Guna menyukseskan program Kotaku, pihaknya akan mengawal pelaksanaan hingga proyek selesai. Diprediksikan tuntas sekira Oktober atau November nanti. "Kami harap program bisa selesai tepat waktu. Kalau perlu sebelum masuk musim penghujan agar tidak menimbulkan masalah baru. Kami akan dampingi," ungkap Herman.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Ridwan Bae mengatakan program Kotaku skala kelurahan ini merupakan bentuk kepedulian negara kepada masyarakat. "Kami harap LPM dan masyarakat bisa bekerja bersama-sama sebelum memasuki musim penghujan. Kalau tuntas, kami yakni Anggoeya akan bebas banjir," kata Ridwan Bae.
Sekedar informasi, empat kelurahan penerima bantuan program Kotaku skala lingkungan mendapatkan bantuan masing-masing sekira Rp 750 juta. Anggaran tersebut digunakan untuk mengatasi kekumuhan kota dengan membangun jalan lingkungan dan drainase. Pengerjaannya program Kotaku ditangani langsung LPM kelurahan dan masyarakat setempat. (ags/b)