Identifikasi Stunting, Bekali TPK dengan Aplikasi

  • Bagikan
Pj Bupati Koltim, H. Sulwan Aboenawas (tengah) saat menghadiri orientasi pemanfaatan aplikasi dalam proses identifikasi stunting di wilayahnya

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Peran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kolaka Timur (Koltim) terus ditingkatkan dalam menekan laju stunting di Bumi Sorume. Saat ini telah terbentuk Tim Pendamping Keluarga (TPK) pada 12 kecamatan yang tersebar di 133 desa dan kelurahan. Pj. Bupati Koltim, H. Sulwan Aboenawas, menjelaskan, pihaknya terus berupaya mengambil langkah-langkah strategis untuk mencegah penambahan angka stunting di daerah itu. Salah satu langkah yang diambil dengan membentuk TPK pada masing-masing desa yang beranggotakan Bidan Desa, kader PKK desa dan petugas keluarga bahagia.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) tersebut mengatakan, dalam mencegah risiko stunting, maka para tim pendamping keluarga telah dibekali dengan penggunaan aplikasi elektronik siap nikah dan hamil (elsimil). Harapannya, para TPK dimudahkan untuk mengetahui risiko kondisi warga yang didampinginya. Dalam aplikasi itu sekaligus sebagai sarana sosialisasi pencegahan stunting.

"Alhamdulillah Pemkab telah membentuk Tim percepatan penurunan stunting baik dari kabupaten, kecamatan sampai desa dan kelurahan. Saya berharap, Organisasi Perangkat Daerah, camat serta lurah bisa menyukseskan penanggulangan stunting tersebut," jelasnya, kemarin.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Koltim, Hj. Ulfawaty, mengakui, para TPK kini dibekali aplikasi elsimil dan geogle form dalam melakukan pendampingan ibu hamil dan pasca melahirkan.

"Sebelum aplikasi elsimil siap digunakan untuk pencegahan stunting, maka pendamping menggunakan geogle form dalam memantau ibu hamil dan pasca melahirkan. Semoga pencegahan stunting sejak dini bisa dilakukan," kata Ulfawati. Sementara itu Ketua TP-PKK Koltim, Hj. Yosin, berharap, pengurus PKK dan kader dari kabupaten sampai tingkat desa bisa membantu dan terlibat aktif melakukan pencegahan stunting. "Semoga kerja sama dengan para ibu rumah tangga, bisa membantu program pencegahan ini," timpal Hj. Yosin. (c/kus)

  • Bagikan