KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemkab Buton Tengah (Buteng), mayoritas berasal dari kabupaten lain. Mereka diminta tinggal di Buteng agar berkontribusi terhadap perputaran ekonomi daerah.
Penjabat (Pj) Bupati Buteng, Muhammad Yusup, menilai banyak ASN Buteng bermukim di daerah lain. "Mereka harus tinggal di Buteng agar merasa memiliki Buteng. Juga harus andil meningkatkan geliat ekonomi wilayah,” ujar Muhammad Yusup, kemarin.
Menurutnya, ketika ASN tinggal di Buteng dapat memicu pertumbuhan ekonomi karena ASN dapat membelanjakan uangnya. Selain itu, ada beberapa manfaat yang didapatkan daerah jika ASN tak tinggal di luar wilayah. Di antaranya, memberikan kontribusi terhadap perbaikan angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan mempengaruhi kenaikan jumlah Dana Alokasi Umum (DAU) yang akan diterima Buteng.
“Dengan penambahan jumlah penduduk di suatu wilayah terkonfirmasi melalui KTP, merupakan variabel yang mempengaruhi DAU. Nah, DAU itu untuk siapa? Untuk rakyat,” tegasnya.
Untuk merealisasikannya, Kepala BPBD Sulawesi Tenggara itu telah memerintahkan secara tegas para pejabat eselon II untuk tinggal di Buteng dan memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) Buteng. Kemudian akan disusul oleh seluruh ASN.
Di samping itu, ia berharap ASN Buteng meningkatkan kedisiplinan serta kemampuan literasi dan digital agar menjadi ASN yang andal. Hal itu dapat berdampak pada peningkatan pelayanan kepada masyarakat.
“Disiplin merupakan modal utama pemerintah daerah dalam mengelola birokrasi dan pelayanan publik. Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi suatu keharusan bagi ASN untuk mendukung profesionalismenya,” tandasnya. (uli/b)