KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Isu rotasi pejabat eselon jelang berakhirnya masa jabatan Bupati Buton, La Bakry dan Wakilnya, Iis Elianti, mulai berembus. Itu setelah sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terlihat mondar-mandir di depan ruangan Sekretaris Kabupaten (Sekab) sejak awal pekan ini. Mereka silih berganti masuk ke ruangan, seperti mengikuti ujian.
Sekab Buton, Asnawi Jamaludin, tak menampik kabar rotasi itu. Ia bahkan membenarkan jika sudah memanggil semua pejabat eselon II itu mengikuti job fit, beberapa hari lalu. Hasilnya akan dilaporkan pada bupati sebagai bahan pertimbangan. "Iya memang semuanya (kepala dinas dipanggil), untuk fit and proper tes," kata Asnawi Jamaluddin, Kamis (4/8).
Sekab tak menyebut apakah proses uji kelayakan dengan sistem wawancara itu sudah berakhir atau belum. Yang pasti, semua pejabat akan ditempatkan sesuai kapasitas dan keilmuannya. "Nanti ada tindak lanjutnya, masih dalam tahap evaluasi, nanti akan ada pimpinan sebagai pengambil kebijakan," tambah Asnawi Jamaluddin. Soal kapan pelantikan, mantan Kepala Dinas Sosial Buton itu menegaskan, belum ada sama sekali membahas jadwal. Lagi-lagi kata dia itu ranah pimpinan. "Kalau itu (pelantikan) belum ada info (dari pimpinan)," sambungnya.
Rotasi jabatan itu diprediksi terjadi besar-besaran. Selain ada tiga OPD yang diasesmen dan dua instansi lainnya juga masih lowong. Yakni Dirut RSUD Kabupaten Buton yang ditinggal mundur oleh Dr. Ramli dan Dinas Sosial yang ditinggal Asnawi setelah naik level sebagai Sekab. Sementara OPD lain dari lima dinas itu, juga harus tetap bersiap diri, sebab baru saja mengikuti job fit. Itu artinya akan ada rotasi.
Sebagai informasi pelaksanaan job fit mengacu berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) nomor 17 tahun 2020, perubahan atas PP nomor 11 tahun 2017. Setiap kepala daerah diamanahkan untuk mengawali rotasi pejabatnya dengan uji kompetensi itu. (b/lyn)