KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Kepedulian Bupati Buton La Bakry terhadap peningkatan derajat kualitas pendidikan dan kesehatan masyarakatnya sangat tinggi. Bupati La Bakry menyediakan beasiswa melalui program Buton Cerdas. Tak hanya mengalokasikan anggaran pendidikan dalam postur APBD, namun Bupati La Bakry getol membangun jejaring untuk meningkatkan dua sektor strategis tersebut.
Terbaru, Bupati La Bakry menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum Of Understanding (MoU) bersama Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Kendari Prodi Keperawatan Buton. Tiga pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) Pemkab Buton turut bertandatangan dalam kerja sama itu, Rabu (3/8), kemarin.
Tiga OPD yang dilibatkan itu adalah Dinas Kesehatan (Dinkes) Buton, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Buton dan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah Buton. Bupati Buton La Bakry mengatakan penandatanganan kerja sama ini sangat penting karena nantinya mahasiswa baik secara pribadi maupun institusi akan berhubungan dengan tiga OPD tersebut dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) kesehatan. “Jendela ilmu pengetahuan itu ada di buku dan perpustakaan. Kalau hanya gedungnya bagus, tapi bukunya tidak ada maka tidak ada artinya. Mudah-mudahan kerja sama ini menjadi nilai tambah institusi dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia,” ujar Bupati Buton La Bakry usai penandatanganan MoU, kemarin.
Bupati La Bakry meminta Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah Buton untuk menjadikan perpustakaan sebagai tempat masyarakat memperoleh akses pengetahuan, baik secara langsung maupun secara online melalui layanan internet. “Karena sudah ada MoU, maka kita harus siapkan kebutuhan yang berkaitan dengan kerja sama itu. Kita memberikan pelayanan untuk mencari referensi, dan memfasilitasi mahasiswa ini untuk mengembangkan potensi yang dimiliki,” pungkas Bupati La Bakry.
Sementara itu, Direktur Poltekkes Kemenkes Kendari, Teguh Fathurahman mengatakan penandatanganan MoU dilakukan guna mendukung program pemerintah melalui Kementerian Kesehatan tentang transformasi di bidang kesehatan. Menurutnya, ada enam pilar dalam tranformasi kesehatan tersebut. Salah satu adalah pilar tenaga kesehatan. Dalam pilar tenaga kesehatan ini berkaitan penyediaan, distribusi dan penyerapan, serta mutu. “Untuk menjaga mutu tidak hanya pembelajaran di kelas dan laboratorium, kami juga akan mempraktekkan mahasiswa di institusi lain yaitu rumah sakit. Oleh karena itu Poltekkes harus bekerja sama dengan rumah sakit. Bahkan kedepan anakanak kami khususnya dari prodi keperawatan Buton ini ketika lulus bisa secara langsung bekerja di Pemkab Buton,” ujar Teguh Fathurahman.
Selain itu, kerja sama tersebut sebagai salah satu upaya untuk mendukung program pemerintah. Tahun ini, Poltekkes telah bekerja sama dengan Kemenkes dan Kemendagri dalam rangka pelatihan kader Posyandu prima guna penanggulangan dan pengurangan penyakit-penyakit degeneratif yang berbahaya. “In Sya Allah, tahun ini sekira 1,5 juta kader Posyandu akan dilatih tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas dan Dosen Poltekkes yang akan dipakai dosen keperawatan dan kebidanan,” pungkasnya. (rah/c)