Akselerasi Penurunan Angka Stunting, Sulkarnain Luncurkan Program Dashat

  • Bagikan
Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir (kiri) menyerahkan bantuan pangan sehat kepada keluarga bayi umur dua tahun (Baduta) di Kelurahan Anggilowu, Rabu (3/8), kemarin.

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Percepatan penurunan angka stunting masih menjadi fokus Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir. Berdasarkan data Kemenkes, kasus stunting di Kendari tercatat sekira 24 persen. Masih cukup tinggi jika dibandingkan dengan standar yang ditetapkan World Health Organization (WHO) yakni 20 persen.

Gerak langkah Wali Kota Sulkarnain mengakselerasi penurunan kasus gagal tumbuh pada anak itu ditempuh dengan berbagai cara. Salah satunya melalui program Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat). Program anyar itu diluncurkan (launching) Wali Kota Sulkarnain di Kelurahan Anggilowu, Kecamatan Mandonga, Rabu (3/8), kemarin.

Wali Kota Sulkarnain mengatakan, kehadiran program Dashat merupakan salah satu upaya yang ditempuh dalam menekan angka stunting dan mencegah stunting di Kota Kendari. Melalui program ini, masyarakat diharapkan bisa teredukasi tentang bahaya stunting dan edukasi pencegahan stunting.

"Sering kali kita keliru persepsinya. Selalu beranggapan bahwa makanan sehat itu harus mahal, padahal tidak harus. Banyak potensi disekitar kita kalau kita kelola dengan baik, itu cukup memenuhi gizi anak," kata Wali Kota Sulkarnain, kemarin.

Menurutnya, program Dashat merupakan bentuk intervensi pemerintah dalam upaya mencegah stunting lewat penyediaan dapur sehat yang menyediakan makan bergizi bagi masyarakat khususnya ibu hamil dan bayi umur dua tahun (Baduta).

"Mudah-mudahan dengan intervensi makanan sehat ini masyarakat bisa memenuhi gizi anaknya," ujar Wali Kota Sulkarnain.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Disdalduk KB) Kota Kendari Jahuddin mengungkapkan implementasi program Dahsat mengacu pada Perpres Nomor 2 Tahun 2021 terkait percepatan penurunan angka stunting di Indonesia termasuk di Kota Kendari.

Dalam program tersebut, Disdalduk KB Kota Kendari membentuk kelompok untuk menyediakan makanan-makanan tambahan atau makanan sehat dalam rangka mencegah stunting. Termasuk penyaluran paket pangan bergizi kepada masyarakat.

"Dalam program ini, kami memberikan bantuan kepada masyarakat khususnya ibu hamil dan Baduta. Kami juga memberikan edukasi betapa pentingnya memberikan asupan gizi yang baik terhadap Baduta dan ibu hamil," kata Jahuddin.

Guna menyukseskan program ini, Disdalduk KB Kota Kendari dibantu 525 pendamping yang terdiri dari bidan, Tim Penggerak PKK, dan kader Pendamping Keluarga Berkualitas (PKB). "Mereka secara proaktif memberikan pendampingan kepada keluarga yang berisiko stunting baik itu ibu hamil, Baduta termasuk calon pengantin," ujar Jahuddin.

Sementara itu, Koordinator Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN Sultra Mustakim mengapresiasi launching program Dashat ini. Bagi Mustakim, program Dashat ini sangat positif dalam rangka mencegah terjadinya stunting pada anak. "Masa keemasan manusia atau lebih tepatnya pada seribu Hari Pertama Kelahiran (HPK), perlu menjadi perhatian serius oleh orang tua dan semua pihak," ungkapnya.

Seluruh kebutuhan gizi masa ibu hamil sembilan bulan dan Baduta harus terpenuhi agar terhindar dari stunting. Mustakim berharap program Dashat ini bisa hadir diseluruh kampung Keluarga Berkualitas (KB) di Kendari yang saat ini berjumlah 27 kampung KB.

"Tidak hanya memenuhi kebutuhan gizi seperti protein dan vitamin, kami juga harapkan seluruh keluarga bisa menerapkannya dirumah masing-masing sehingga bisa terhindar dari stunting dan generasi kita bisa tumbuh dan berkembang dengan sehat dan menjadi anak-anak yang cerdas," tutup Mustakim. (ags/b)

  • Bagikan

Exit mobile version