KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Instruksi Pemerintah Pusat untuk menekan dan mencegah angka stunting terus dimaksimalkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe Utara (Konut). Aktualisasi upaya pencegahan itu dilakukan dengan menggelar rembuk stunting yang digelar Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Konut, Rabu (3/8). Bupati Konut, Ruksamin, sangat serius untuk menekan laju stunting diotoritanya. Makanya rembuk stunting melibatkan seluruh komponen pemerintahan. Baik dari Dinas Kesehatan bersama dengan perangkat Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM), Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), Pemerintah Kecamatan hingga Desa maupun dari Tim Penggerak PKK Kabupaten.
"Rembuk stunting ini bertujuan untuk membagi siapa melakukan apa dan di mana," tegas Bupati Konut, Ruksamin, kemarin. Konut-1 itu memberi contoh, jika stunting dipengaruhi karena berkaitan dengan infrastruktur jalan yang masih berbatu, kemudian ibu hamil melewati jalan tersebut sehingga mengganggu janin dalam kandungan, maka Dinas Pekerjaan Umum harus hadir menyelesaikan masalah jalan tersebut. Bila kendalanya karena asupan gizi akibat makanan sayur-sayuran atau buah-buahan yang disebabkan pestisida, Pemkab Konut sudah melahirkan program yang namanya pemanfaatan perkebunan lahan perkarangan (PPKP).
"Ini dilakukan untuk mensuport keluarga untuk memanfaatkan pekarangan dengan menggunakan pupuk organik. Sehingga hasil perkebunan yang dipanen mendapatkan kualitas sayur dan buah, menyehatkan janin tanpa bahan kimia," kata Ruksamin. Bila dapat berjalan, maka itu sesuai misi Pemkab menuju Konawe Utara yang sejahtera dan berdaya saing. Olehnya itu semua elemen masyarakat, pemerintah dan lembaga harus bersatu padu menekan angka stunting di Tanah Oheo. "Untuk saat ini upaya pencegahan stunting di Konut sudah berada pada posisi di atas 10,5 persen. Target nasional itu hingga 2024 sampai 24 persen, tapi di Konut kita sudah berada di atas 10,5 persen. Makanya kita tidak tinggal diam bersantai, kita terus bekerja memaksimalkan, agar tak ada lagi angka-angka stunting di Konawe Utara," sambung Ruksamin.
Sebagai bentuk keseriusan Pemkab Konut dalam upaya pencegahan stunting, telah dibentuk 52 desa lokus pencegahan stunting pada 10 kecamatan yang tersebar di Konut. Lokus itupun telah ditandatangani Bupati Konut. Bahkan tahun depan Pemkab memastikan akan menambah titik desa pencegahan stunting. "Saya harapkan Pemerintah Kecamatan dan Desa, Puskesmas dan instansi lainnya, kita harus lebih serius menangani persolan stunting ini. Kita sudah mendorong semua program dalam upaya pencegahannya. Agar generasi Konut yang lahir berimplikasi positif pada kualitas manusianya," pungkas Ruksamin. (c/min)