IAIN Support Pengembangan Potensi Ekonomi Masyarakat Pesisir

  • Bagikan
Mahasiswa KKN IAIN Kendari foto bersama usai sosialisasi pengolahan ikan tongkol pada masyarakat Wawonii Tenggara, kemarin

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari, membuat terobosan dengan mengolah bahan baku ikan tongkol. Mereka menjalankan Program Peluang Usaha Masyarakat Pesisir (PUMP) di lokasi pengabdian Desa Rokoroko Wawonii Tenggara, Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep).

Dosen Pembimbing, Zul Arham menjelaskan, potensi ikan tongkol di Kabupaten Konkep sangat melimpah. Namun masih dijual dalam bentuk bahan mentah sehingga harganya relatif murah. Hal ini menjadikan nilai ekonomi ikan tongkol di daerah itu masih rendah. "Mahasiswa melihat potensi ikan tongkol sebagai peluang meningkatkan pendapatan masyarakat. Melalui pengolahan bahan mentah menjadi bahan makan abon yang bernilai ekonomi tinggi. Abon diolah secara higienis dengan bahan alami yang dijamin kehalalannya. Sehingga dapat dipasarkan kepada masyarakat secara luas. Ini bagian dari upaya dukungan terhadap pengembangan ekonomi masyarakat Konkep," ungkap Zul kepada Kendari Pos, kemarin.

Dia menambahkan, berdasarkan jumlah bahan baku yang tersedia, produksi abon di Desa Roko-roko dapat mencapai 50 pax perhari. Dengan masa kedaluwarsa selama satu bulan. "Untuk mendistribusikan abon tersebut, mahasiswa mendesain pemasaran produk melalui media sosial maupun dipasarkan secara langsung kepada masyarakat. Program ini, mendapat respon positif pemerintah setempat. Mahasiswa diberikan kesempatan melakukan sosialisasi dan pendampingan kepada masyarakat Wawonii Tenggara secara umum. Tidak hanya terbatas pada Desa Roko-roko yang menjadi titik KKN,"bebernya. Hal ini dilakukan, agar inovasi dan kreativutas mahasiswa bidang pemberdayaan ekonomi masyarakat tersebut memiliki dampak lebih besar.

Kepala Desa Roko-roko, Lasuli mengaku merespon positif inovasi yang dikembangkan peserta KKN. Produk ini dapat menjadi solusi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Wawonii Tenggara yang pada umumnya berprofesi sebagai nelayan. "Kami sangat mengapresiasi inovasi mereka. Sebab, mereka memiliki kepedulian untuk membantu masyarakat. Utamanya pada aspek peningkatkan kesejahteraan. Harapannya, semoga program ini dapat berlanjut meskipun kegiatan KKN sudah selesai," pungkasnya. (b/deh).

  • Bagikan