-Bentuk Tim di Titik Penghubung Kota
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Kasus hewan ternak terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK) belum ditemukan di Kota Kendari. Kendati demikian, Dinas Pertanian (Dispan) setempat tetap melakukan berbagai upaya untuk mencegah masuknya virus itu.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dispan Kendari, Santiwati, mengatakan sampai saat ini PMK masih menjadi pusat perhatian pemerintah. Walaupun saat Idul Adha, belum ada kasus, kewaspadaan tetap harus tetap nomor satu.
"Saat ini kita masih menyusun strategi terkait penanganan PMK. Untuk itu kami akan melibatkan beberapa pihak, membantu kami dalam penanganan wabah ini," ujarnya saat diwawancara, Kamis (1/8).
Sejauh ini, pihaknya telah membentuk tim terdiri dari Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sultra, Balai Karantina dan Persatuan Dokter Hewan Sultra untuk kembali mengecek kesehatan hewan yang masuk maupun yang ada di Kendari.
Ia mengungkapkan mayoritas ternak sapi atau kambing di Kendari, berasal dari Kabupaten Konawe Selatan. "90 persen sapi dan kambing di Kendari, diambil dari Konsel. Terkecuali ayam," katanya. Rencananya pihaknya akan membentuk tim yang akan ditempatkan di titik-titik penghubung Kota Kendari dan kabupaten sekitar. Itu untuk mencegah masuknya PMK. Lebih baik antisipasi ketimbang, ada kasus baru bergerak.
(win/b).