ASN Abai Vaksin Booster, TPP Ditahan, Kepala Dinas Bisa Dicopot

  • Bagikan
Pj. Bupati Buton Tengah (Buteng) Muhammad Yusup (berdiri, tengah) memantau langsung pelaksanaan vaksinasi booster terhadap ASN lingkup Pemkab Buteng, Senin (1/8), kemarin. Ada sanksi menanti jika ASN dan Kepala OPD Pemkab Buteng enggan vaksinasi booster.

Pj. Bupati Buton Tengah Muh.Yusup Akselerasi Vaksinasi

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Covid-19 belum berakhir. Menciptakan herd immunity (kekebalan kelompok) tetap menjadi prioritas Pemerintah Kabupaten Buton Tengah (Buteng). Penjabat (Pj) Bupati Buteng Muh.Yusup mengebut capaian vaksinasi untuk mencapai target nasional. Vaksinasi massal ASN pun digelar di kantor Sekretariat Daerah Pemkab Buteng dan dihadiri Dandim 1413/Buton, Letkol Muhamad Faozan dan Kapolres Baubau, AKBP Erwin Pratomo, Senin (1/8), kemarin.

Pj.Bupati Muh.Yusup turun langsung memantau pelaksanaan vaksinasi massal ASN yang dilakukan usai apel akbar. Para ASN tak diizinkan meninggalkan tempat apel sebelum menerima vaksin booster. Terhitung 255 ASN berhasil divaksin.

“Saya harus sedikit memaksa karena ini demi kebaikan. Yang terpenting kita sehat dulu. Supaya sehat bagaimana? Ya kita vaksin. Ingat, Covid-19 belum berakhir,” ujar Pj Bupati Muh.Yusup, kemarin.

Kepala BPBD Sulawesi Tenggara itu memberikan peringatan keras kepada ASN yang enggan melakukan vaksinasi hingga dosis ketiga. Tak tanggung-tanggung, ia mengancam akan menahan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) ASN jika abai dengan peringatan tersebut.

Bahkan, ia tak segan mencopot kepala organisasi perangkat daerah (OPD) jika ketahuan di dinas yang dipimpinnya masih ada ASN yang belum melakukan vaksinasi.

“Saya ultimatum dan akan saya lakukan. Kalau ASN tidak mau divaksin booster, maka yang pertama saya tahan TPP. Kedua, saya tidak ikutkan dalam kegiatan. Kalau sampai penerimaan TPP bulan depan tidak vaksin, maka TPP-nya ditahan. Saya sampaikan sama kepala dinasnya. Kalau kecolongan, maka kepala dinas saya copot,” tegas Pj.Bupati Muh.Yusup.

Sikap tegasnya itu tak lain adalah untuk menciptakan masyarakat yang bebas dari Covid-19. “Ini semata-mata agar masyarakat sehat. Kalau orang sehat bekerja, itu kan bagus. Jangan merasa sehat, padahal mungkin sudah terjangkit. Kasihan yang lainnya. Ini kan hidup bermasyarakat. Jangan sampai menjangkiti orang,” ungkap Pj.Bupati Muh.Yusup kepada ASN Pemkab Buteng.

Menurutnya, ASN harus menjadi contoh yang baik bagi masyarakat termasuk dalam hal vaksinasi. Sulit mencapai target vaksinasi yang dicanangkan pemerintah jika ASN saja enggan menerima vaksin. Pj.Bupati Muh.Yusup menginginkan ASN yang bekerja di Buteng memiliki loyalitas, komitmen, serta kejujuran.

Perintah vaksinasi mestinya tidak dipandang sebagai bentuk pengekangan melainkan sebagai upaya bersama untuk mewujudkan masyarakat yang sehat. “Kalau ini tidak terpenuhi, lebih baik out (keluar). Masih banyak yang lain yang mau. Jangan jadi pejabat yang tidak mau bertanggung jawab, tidak berkomitmen, tidak jujur,” tandas Pj.Bupati Muh.Yusup.

Untuk diketahui, capaian vaksinasi di Buteng hingga 31 Juli 2022 yaitu 79,65 persen untuk dosis pertama. Lalu, 59,72 persen untuk dosis kedua, dan 8,37 persen untuk dosis ketiga atau booster. (uli/b)

  • Bagikan